Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Jauh adalah Bukan Jarak

12 Juni 2024   20:21 Diperbarui: 12 Juni 2024   20:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Adrian Diarto

Ketika bulan kemerahan menerpakan sinar ke perak air laut
Saat rumput-rumput mengering dalam terpaan angin kemarau

Aku hendak berbagi cerita:
Bahwa jauh ternyata bukan tentang jarak
Dekat bukan semata perihal waktu tempuh

**

Ada yang terasa cepat, meski ia tidak dekat
Ada yang menjadi begitu lama, meski ia hanya beberapa depa

Ada waktu ketika lama adalah hanya seruas jalan dengan satu lampu merah
Di bawah kolong jembatan layang
Ketika cerita dinarasikan dengan cepat
Lalu tangan sudah harus segera dilambaikan

**

Ada giliran ketika cepat adalah menanti lonceng berdentang
Di hari kelima menjelang tengah hari
Sebelum matahari menyengat di titik terdekat

Waktu memang terus mengingsut begitu saja
Sampai dilupakan ada saat untuk menghangatkan badan yang telah menua
Dari kencang angin perjalanan

Kesempatan kadang segera bersilih
Hingga terlewat waktu  untuk mengendorkan betis
Sambil mendengar gemuruh ombak menerpa hamparan pantai

**

"Apakah kopi robusta tanpa gula dituang sekarang?" tanyamu

| Kulonprogo | 12 Juni 2024 | 11.25 |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun