"Sampai nanti, ya," katamu sambil berlalu
Seperti hembusan angin berkelebat
Menuju ke lembah-lembah berikutnya
Lalu kita berbagi senyum
Dan lambaian tangan
Tanpa tangan yang terangkat
Juga tanpa senyum yang mengembang
Menjumpaimu adalah menjumpai hembusan angin
Tidak terlalu jauh
Tetapi tidak tersentuh
Terasa dekat
Tetapi membentang jarak
"Benarkah" tanyaku tanpa tanda tanya
Lalu senyap
Seperti angin yang terasa membelai
Kemudian berlalu
Ke arah yang tidak tertebak
Ke kejauhan yang tidak terduga
"Aku ada di dekatmu," kataku pada sebuah waktu
Setelah perjalanan jauh
Melewati jalan-jalan berpagar
Aku menuju ke jalan dengan tikungan ke kanan
Di tempat riuh dengan sedikit sela
"Tetapi aku tidak di sana," katamu dengan gelak yang begitu jelas
Aku pernah melihatmu di gedung berpintu kaca
Mengayunlangkahkan jarak-jarak jenjang
Sambil membawa sepotong senyum yang mungkin untukku
Sebelum pada seirisan waktu berikutnya, tanganmu kembali melambai sambil berbalik arah
Menghilang begitu saja
Seperti hembusan angin
| Prambanan | 20 Oktober 2020 | 04.59 |