Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nak, Dunia adalah Rimba Belantara

10 April 2019   21:13 Diperbarui: 11 April 2019   12:24 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tapak Dara. Dokpri.

Rasanya pantas untuk mengharapkan supaya pola didik di sekolah lebih menitikberatkan pada daya asah pengenalan diri pribadi, alih-alih terus melatih mereka berkompetisi. Jauh lebih penting mereka mampu menjadi bagian dari sesamanya. Bahwa kita semua adalah mahkluk sosial. Homo socius. Seberapapun hebatnya.

But if you want to leave take good care
Hope you have a lot of nice things to wear
But then a lot of things turn bad out there

Oh baby baby it's a wild world
It's hard to get by just upon a smile

Oh baby baby it's a wild world
I'll always remember you like a child girl

(Wild World, Mr. Big)

Bagi orangtuanya, anak adalah selalu seorang anak. Lucu. Menggemaskan. Nakal. Membuat kangen. Selalu menjadi hal pertama yang dicaripikirkan ketika kaki melangkah memasuki rumah.

Rumah yang berantakan adalah alunan yang merdu. Bahwa di rumah ada kehidupan yang dinamis. Tidak monoton. Kaku atau membosankan. Buku di lantai. Mainan di kursi. Semua terasa hebat.

Kalau saja bisa, mata orangtua juga hendak melangkahikuti ke mana mereka pergi. Sekedar memastikan bahwa semua akan berlangsung baik.

Ketika motor yang dikendarai hilang di tikungan pertama, membuat tanda salib masih tidak terasa cukup. Ketika sepeda yang dikayuh terus mengecil karena jarak yang menjauh, ada naluri yang mendorong untuk terus ingin mengikuti.

Tapi itu tidak mungkin terjadi. Semua berubah. Bertumbuh. Mereka, anak-anak, akan menyusuri jalan hidupnya sendiri. Menggunguli ketakutannya sendiri. Malawan kekuatiran mereka sendiri. Membangun mimpi mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun