Dengan mata yang masih sembab, Yosi, anak perempuanku itu, menjawab, "Itu tak masukin di laci meja belajarku. Papa ki piye to, naruh dompet kok sembarangan. Nek ilang, piye?" (Papa bagaimana sih. Taruh dompet kok teledor. Kalau hilang kan repot).
Seingatku, cukup lama aku memeluknya pagi itu.*
dokpri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!