Sayuk-Rukun Mewujudkan Competence-Consience-Compassion Leadership
Orang-tua adalah pendidik yang pertama dan terpenting dan tidak dapat diambil-alih oleh orang lain maupun lembaga lain. Dalam kaitan dengan lembaga sekolah, diperlukan kesepahaman dan kerjasama antara sekolah dan rumah sehingga terwujud dukungan yang sinergis bagi perkembangan anak sebagai subyek.
Sehingga sebagai pribadi dia berkembang dengan banyak nilai (value) yang dibutuhkan,  tidak hanya mendapat nilai (score) yang tinggi. Di sisi lain, definisi ‘nilai’ dalam istilah NEM sendiri merupakan hal yang perlu dikritisi karena ia hanya mewakili ‘score’ dan bukan ‘value’.
*catatan orang-tua di tahun ajaran baru 2016/2017
Sayuk-rukun antara sekolah dan keluarga
‘Berbicara’ tentang  pendidikan anak, selalu tidak mudah untuk hanya dilakukan dalam bahasa yang pendek. Karena banyak sekali aspek terkait didalamnya.
Berbicara tentang lembaga yang terlibat saja bila disederhanakan setidaknya ada dua yaitu sekolah dan keluarga. Sekolah dan keluarga harus berada didalam ‘frekuensi  yang sama’ terkait proses pendidikan yang akan harus ditempuh. Dengan demikian anak sebagai subyek pendidikan mendapatkan dukungan yang memadai untuk dapat berkembang optimal.Â
Keprihatinan yang banyak berkembang, di sekolah anak dapat menjadi obyek dari sistem pendidikan yang diselenggarakan dengan harus ‘menelan’ semua yang diberikan tanpa kecuali. Dan di rumah anak dapat menjadi obyek dari keinginan orang tua untuk ‘harus’ menjadi seseorang sesuai dengan obsesi, harapan atau keinginan orang tua.
Kesepakatan antara sekolah dan keluarga bahwa anak adalah subyek dari tujuan penyelenggaran pendidikan adalah hal yang pertama sekali harus dilakukan. Karena keluarga dengan bantuan sekolah mengembangkan pribadi anak lewat sistem penyelenggaraan pendidikan dimana dalam perjalanannya anak sungguh membutuhkan pendampingan dari sekolah dan keluarga.
Sistem NEM adalah bagian dari industrialisasi pendidikan?
Kekhawatiran terbesar sebagai orang-tua adalah ketika anak yang semestinya adalah sebuah pribadi yang dikembangkan dan didampingi berubah menjadi hanya bagian dari sistem pendidikan yang bersifat industri. Yaitu hanya dijadikan bagian dari sebuah sistem diselenggarakan dengan cara tertentu untuk menghasilkan output yang diukur dengan cara tertentu.