Selain itu, saya juga kini lebih memilih untuk belanja sayur, sabun, telur di toko kelontong atau warung sekitar perumahan sambil memperhatikan protokol kesehatan. Dari sini saya baru sadar, ternyata kebutuhan sehari - hari keluarga masih bisa terpenuhi tanpa harus ke supermarket yang letaknya di pusat kota.Â
Langkah ini, saya harap bisa membantu mereka yang barangkali terdampak Covid-19, sekaligus menjaga perekonomian di sekitar lingkungan tetap hidup.
Belanja Secara Online
Seruan di rumah saja, membuat aktivitas ekonomi keluarga kami juga banyak berubah. Yang sebelumnya sering jalan dan jajan, akhirnya terpaksa kulineran  online.
Untungnya, banyak warung makan dan restoran yang sudah go digital, bahkan menjual produknya dalam bentuk frozen food. Sehingga kami masih bisa menikmati bakso atau bebek goreng resto kesayangan walau hanya dirumah saja.
Belanja online menjaga roda ekonomi tetap berputar di tengah pandemi, sekaligus mengurangi resiko penularan Covid-19, karena meminimalisir kontak antara penjual dan pembeli.
Dan kenyataannya tren belanja online di masa ini memang naik signifikan.
Melihat fenomena tersebut, memang sudah saatnya bagi pebisnis kuliner atau UMKM lainnya agar adaptif dan bergerak secara digital dengan memanfaatkan sosial media, website atau sarana digital lainnya. Agar usaha bisa bertahan, sekaligus meluaskan jangkauan pasar.
Gerak digital para pengusaha tentunya akan mendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia terus bertumbuh di tengah ketidakpastian, sekaligus menjaga SSK.
Produktif di rumah
Selama dirumah saja, banyak hal produktif yang bisa dikerjakan daripada hanya sekedar rebahan. Kita bisa belajar hal - hal baru untuk meningkatkan skill, atau belajar buka usaha bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.