Mohon tunggu...
diar
diar Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa Aktif Jurusan Farmasi

Selalu mencari informasi-informasi mengenai perkembangan dunia hiburan, teknologi, gaya hidup membuat saya tertarik dengan cara bagaimana penulis artikel membuat tulisan mereka menjadi menarik minat baca para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ragam dan Laras Bahasa Indonesia

4 Januari 2025   03:00 Diperbarui: 4 Januari 2025   00:10 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ragam dan laras bahasa merujuk pada variasi dalam penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan situasi, tujuan, dan audiens tertentu. Dalam konteks Bahasa Indonesia, ragam dan laras adalah konsep yang berkaitan dengan cara bahasa digunakan dalam berbagai konteks sosial, budaya, dan situasional. 

Apa itu Ragam Bahasa?

Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk karena pemakaian bahasa. Pemakaian bahasa itu dibedakan berdasarkan media yang digunakan, topik pembicaraan, dan sikap pembicaranya.

Ragam bahasa adalah variasi dalam penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan konteks komunikasi, tujuan pembicaraan, dan hubungan sosial antara penutur dan lawan bicara. Ragam bahasa mencakup berbagai bentuk bahasa yang digunakan dalam situasi yang berbeda, baik itu secara formal maupun informal. Ragam bahasa berfungsi untuk menyesuaikan cara berkomunikasi dengan situasi dan audiens yang berbeda. 

Ragam bahasa sangat penting karena memungkinkan penutur untuk menyesuaikan gaya bicara atau penulisan sesuai dengan audiens dan konteks. Ini membantu komunikasi berjalan lebih efektif dan sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Misalnya, berbicara dengan atasan di tempat kerja akan menggunakan ragam formal, sementara berbicara dengan teman sebaya menggunakan ragam informal.

Secara keseluruhan, ragam bahasa mencerminkan fleksibilitas bahasa Indonesia dalam menyesuaikan diri dengan berbagai situasi sosial, budaya, dan komunikasi, baik itu dalam percakapan sehari-hari maupun dalam konteks yang lebih serius atau resmi.

Jenis-jenis Ragam Bahasa

  • Ragam Formal

    • Penggunaan: Digunakan dalam situasi resmi, seperti di dunia pendidikan, pemerintahan, atau acara formal.
    • Ciri-ciri: Mematuhi kaidah bahasa yang baku, tidak banyak menggunakan kata-kata slang atau bahasa gaul, dan biasanya memiliki struktur kalimat yang lebih teratur dan terstruktur.
    • Contoh: Pidato kenegaraan, surat resmi, laporan ilmiah.
  • Ragam Informal

    • Penggunaan: Digunakan dalam situasi santai atau tidak resmi, misalnya percakapan dengan teman, keluarga, atau orang yang akrab.
    • Ciri-ciri: Lebih bebas dalam penggunaan kata, seringkali menggunakan bahasa gaul, singkatan, atau kata-kata yang lebih santai.
    • Contoh: Percakapan di warung kopi, obrolan dengan teman di media sosial.
  • Ragam Akademik

    • Penggunaan: Digunakan dalam dunia pendidikan, penelitian, dan kegiatan akademis lainnya.
    • Ciri-ciri: Menggunakan bahasa yang lebih terstruktur dan ilmiah, sering kali mengandung istilah teknis atau khusus sesuai bidang ilmu tertentu.
    • Contoh: Artikel ilmiah, tesis, buku teks.
  • Ragam Profesional

    • Penggunaan: Digunakan dalam lingkungan kerja atau dunia profesional.
    • Ciri-ciri: Memiliki kosakata khusus yang berkaitan dengan bidang pekerjaan atau profesi tertentu (misalnya bidang medis, hukum, atau teknologi).
    • Contoh: Bahasa medis, istilah hukum dalam dokumen atau kontrak, bahasa dalam dunia bisnis.
  • Ragam Sastra

    • Penggunaan: Digunakan dalam karya-karya sastra, baik itu dalam bentuk puisi, prosa, drama, atau cerpen.
    • Ciri-ciri: Mengutamakan keindahan bahasa, penggunaan gaya bahasa yang kreatif, simbolisme, dan metafora.
    • Contoh: Puisi, novel, cerpen.
  • Ragam Daerah

    • Penggunaan: Digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh kelompok masyarakat yang berasal dari daerah tertentu.
    • Ciri-ciri: Menggunakan kosakata atau dialek khas dari suatu daerah, meskipun secara umum bahasa Indonesia tetap digunakan.
    • Contoh: Bahasa Indonesia yang dipengaruhi oleh dialek Jawa, Batak, Minang, atau bahasa daerah lainnya.

Fungsi dari Kata Baku

Bahasa baku memiliki beberapa fungsi penting dalam kehidupan berkomunikasi, terutama dalam konteks sosial, pendidikan, administrasi, dan komunikasi antarindividu dalam masyarakat yang multikultural. Berikut adalah beberapa fungsi utama bahasa baku:

1. Sebagai Alat Pemersatu

  • Fungsi: Bahasa baku berfungsi sebagai alat pemersatu bagi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman suku, budaya, dan bahasa daerah. Dengan menggunakan bahasa baku, komunikasi antar suku dan daerah yang berbeda dapat dilakukan dengan lancar tanpa terkendala oleh perbedaan bahasa daerah.

2. Menjamin Kejelasan dan Ketepatan Informasi

  • Fungsi: Bahasa baku digunakan untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan tepat. Penggunaan bahasa yang terstruktur dan sesuai dengan aturan tata bahasa yang berlaku membantu memastikan bahwa pesan yang disampaikan dipahami dengan benar oleh semua pihak.

3. Sebagai Bahasa Resmi dalam Administrasi Negara

  • Fungsi: Bahasa baku digunakan dalam dokumen-dokumen resmi negara, seperti undang-undang, peraturan, keputusan pemerintah, surat-surat resmi, dan dalam komunikasi administrasi pemerintahan. Penggunaan bahasa baku memastikan keseragaman dan standar yang diakui di seluruh wilayah Indonesia.

4. Meningkatkan Prestise dan Kepercayaan

  • Fungsi: Dalam situasi formal, penggunaan bahasa baku dapat meningkatkan prestise penutur dan menciptakan kesan profesional. Hal ini sangat penting dalam dunia pendidikan, bisnis, politik, dan dunia kerja.

5. Penggunaan dalam Pendidikan

  • Fungsi: Bahasa baku digunakan sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dengan demikian, semua siswa di berbagai daerah dapat belajar menggunakan bahasa yang sama meskipun mereka berasal dari daerah dengan bahasa ibu yang berbeda.

6. Sebagai Sarana untuk Menghindari Kesalahpahaman

  • Fungsi: Penggunaan bahasa baku dapat membantu menghindari kesalahpahaman yang mungkin timbul akibat perbedaan penggunaan bahasa daerah atau dialek. Hal ini penting dalam komunikasi antarindividu atau antargrup dengan latar belakang bahasa yang berbeda.

7. Media Komunikasi dalam Media Massa

  • Fungsi: Bahasa baku digunakan dalam media massa, baik itu dalam bentuk cetak, elektronik, maupun digital. Ini membantu agar informasi yang disebarkan dapat diterima dengan jelas oleh seluruh masyarakat Indonesia.

8. Meningkatkan Kualitas Karya Ilmiah dan Sastra

  • Fungsi: Dalam penulisan karya ilmiah atau sastra, bahasa baku memberikan kesan yang lebih formal dan sistematis. Hal ini sangat penting untuk menjaga kredibilitas karya dan memudahkan pembaca dalam memahami tulisan tersebut.

Apa itu Laras Bahasa?

Di pihak lain, laras bahasa adalahkesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya.

Laras bahasa adalah variasi gaya atau nuansa penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan tujuan komunikasi dan konteks situasi tertentu. Laras bahasa mengacu pada cara penutur memilih kata, struktur kalimat, dan gaya bahasa berdasarkan keperluan komunikasi, serta hubungan antara penutur dan pendengar. Laras ini tidak hanya mencakup tingkat formalitas, tetapi juga mencakup nuansa atau nada dalam penyampaian pesan.

Laras bahasa berbeda dengan ragam bahasa, karena laras lebih terfokus pada gaya atau nada dalam berbicara, sementara ragam bahasa lebih merujuk pada jenis atau kategori bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi (misalnya ragam formal, informal, atau akademik).

Jenis-jenis Laras Bahasa

  1. Laras Ilmiah

    • Penggunaan: Digunakan dalam konteks akademik atau ilmiah, seperti di dunia pendidikan, penelitian, dan publikasi ilmiah.
    • Ciri-ciri: Mengutamakan kejelasan, objektivitas, dan ketepatan dalam penggunaan istilah. Kalimat biasanya panjang dan kompleks, serta dihindari penggunaan bahasa yang ambigu atau tidak baku.
    • Contoh: Artikel ilmiah, jurnal akademik, laporan penelitian.
  2. Laras Resmi

    • Penggunaan: Digunakan dalam situasi formal atau resmi, misalnya dalam pidato, surat resmi, atau pertemuan formal.
    • Ciri-ciri: Menggunakan bahasa yang baku dan sopan, tidak menggunakan slang atau bahasa gaul, dan lebih terstruktur. Laras ini berfokus pada kesopanan dan kejelasan komunikasi.
    • Contoh: Pidato kenegaraan, surat undangan resmi, dokumen perjanjian.
  3. Laras Santai

    • Penggunaan: Digunakan dalam situasi yang lebih santai dan akrab, seperti percakapan antara teman atau keluarga.
    • Ciri-ciri: Lebih bebas, tidak terikat oleh kaidah bahasa yang ketat, dan seringkali melibatkan penggunaan bahasa gaul, singkatan, atau kata-kata informal.
    • Contoh: Obrolan di kafe, percakapan dengan teman dekat, pesan singkat atau chatting di media sosial.
  4. Laras Hukum

    • Penggunaan: Digunakan dalam konteks hukum, baik dalam dokumen hukum, proses peradilan, maupun dalam penyusunan peraturan perundang-undangan.
    • Ciri-ciri: Menggunakan kosakata hukum yang spesifik, terstruktur, dan sering kali rumit. Kalimat-kalimatnya panjang dan penuh dengan istilah teknis yang memiliki makna khusus dalam bidang hukum.
    • Contoh: Kontrak hukum, peraturan pemerintah, pernyataan di pengadilan.
  5. Laras Sastra

    • Penggunaan: Digunakan dalam karya sastra, seperti puisi, prosa, drama, dan cerpen.
    • Ciri-ciri: Laras ini lebih mengutamakan keindahan dan kreativitas bahasa, dengan penggunaan metafora, simbolisme, dan gaya bahasa khas sastra. Kata-katanya bisa sangat ekspresif, puitis, dan penuh makna.
    • Contoh: Puisi, novel, cerpen, dan karya seni lainnya.
  6. Laras Teknikal

    • Penggunaan: Digunakan dalam konteks teknis atau profesional, seperti di bidang teknologi, kedokteran, atau industri.
    • Ciri-ciri: Menggunakan kosakata teknis atau istilah khusus yang berkaitan dengan bidang tertentu. Laras ini sering mengandung instruksi atau penjelasan yang sangat spesifik.
    • Contoh: Manual pengguna perangkat, laporan teknis, petunjuk penggunaan mesin.
  7. Laras Akrab

    • Penggunaan: Digunakan dalam situasi yang sangat informal dan dekat, seperti percakapan antara teman akrab atau keluarga.
    • Ciri-ciri: Gaya bahasa yang sangat bebas, sering kali melibatkan dialek lokal, bahasa sehari-hari, atau bahkan bahasa tubuh yang mendukung komunikasi.
    • Contoh: Ngobrol santai dengan teman dekat, percakapan dalam keluarga.

Perbedaan Laras dan Ragam Bahasa

  • Laras bahasa lebih mengarah pada gaya atau nada dalam berbicara atau menulis sesuai dengan konteks, misalnya formal, ilmiah, santai, atau teknis.
  • Ragam bahasa merujuk pada jenis atau kategori penggunaan bahasa yang terkait dengan situasi sosial dan konteks, seperti ragam formal, informal, atau akademik.

 

Fungsi pemakaian bahasa lebih diutamakan dalam laras bahasa daripada aspek lain dalam ragam bahasa. Selain itu, konsepsi antara ragam dan laras bahasa saling terkait dalam perwujudan   aspek   komunikasi   bahasa.   Larasbahasa   apa   pun   akan memanfaatkan ragam bahasa. Misalnya, laras bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. 

 

Contoh Ragam Bahasa Baku dan Formal dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Percakapan Resmi di Tempat Kerja

  • Contoh:

    • "Selamat pagi, Bapak/Ibu. Apakah saya dapat membantu Anda dengan sesuatu hari ini?"

2. Surat Resmi

  • Contoh:

    • "Dengan hormat, saya ingin mengajukan permohonan cuti selama 3 hari, terhitung mulai tanggal 10 hingga 12 Februari 2025, karena alasan kesehatan."

3. Pidato atau Presentasi

  • Contoh:

    • "Selamat pagi, hadirin yang saya hormati. Pada kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan beberapa hal mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup untuk generasi mendatang."

4. Tanya Jawab di Seminar atau Konferensi

  • Contoh:

    • "Terima kasih atas penjelasannya, Bapak. Saya ingin bertanya mengenai implementasi kebijakan tersebut di daerah-daerah yang memiliki karakteristik sosial dan ekonomi yang berbeda."

5. Komunikasi di Layanan Pelanggan

  • Contoh:

    • "Selamat pagi, terima kasih telah menghubungi layanan pelanggan kami. Bagaimana kami dapat membantu Anda hari ini?"

6. Pernyataan Resmi dalam Acara Negara

  • Contoh:

    • "Pada hari ini, kita berkumpul untuk merayakan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80. Marilah kita mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk negara kita tercinta."

7. Pengumuman Resmi

  • Contoh:

    • "Dengan ini, kami informasikan bahwa layanan administrasi di kantor akan libur pada tanggal 25 Desember 2025, berhubung dengan hari raya Natal."

DAFTAR PUSTAKA

Rosida, S. . (2024). BUKU AJAR BAHASA INDONESIA . Penerbit Tahta Media. Retrieved from

https://tahtamedia.co.id/index.php/issj/article/view/885

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun