Penggunaan sarana media komunikasi saat ini telah berkembang begitu pesat seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi, dimana kita diperhadapkan kepada banyak pilihan untuk dapat menyampaikan/mengakses informasi baik melalui media konvensional seperti media cetak maupun media elektronik dan yang paling berkembang adalah media sosial.
Memasuki era globalisasi, Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara menghadapi tantangan dalam penerapan di keseharian masyarakat. Masuknya berbagai budaya asing dan informasi melalui internet ke dalam kehidupan masyarakat di Indonesia tak terbendung .Â
Semakin banyak budaya asing yang masuk, tanpa tersaring terlebih dahulu membuat budaya yang negatif ikut masuk kedalamnya. Sosial media yang luas membuat berbagai budaya baru di masyarakat, seperti halnya gaya hidup, cara berpakaian, gaya rambut dan cara bersikap, bukan hanya itu terkadang budaya Indonesia sendiri terlupakan dari masyarakat modern.Â
Media sosial yang semakin berkembang memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupan sekarang ini, seperti halnya dampak positifnya yaitu kita dapat mempelajari tentang perkembangan dunia dan mengakses berbagai informasi dengan mudah. banyaknya informasi dan karakteristik pribadi manusia terkadang menghasilkan informasi yang menyeleweng dari informasi sebenarnya. Oleh karena itu, sebagai tameng kita dalam bersosial media, nilai-nilai pancasila harus kita tanamkan dalam bermedia sosial. Â
Adapun strategi untuk menguatkan rasa nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilakukan melalui pendidikan formal, memberikan pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila, dan menguatkan rasa nasionalisme melalui pendekatan budaya populer semisal musik, film dan olahraga.
Pancasila tidak hanya menghafalkan butir-butir dari kelima sila, melainkan memahami arti dari setiap sila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat. berikut etika bermedia sosial dengan nilai-nilai pancasila :
1. Meneguhkan peran media sosial dalam memberikan edukasi beragama dan toleransi,
2. Menjadikan media sosial sebagai sarana penyebarluasan narasi untuk menguatkan wawasan kebangsaan,
3. Menjaga etika dan moral dalam melakukan interaksi dan komusikasi dalam bermedia sosial,
4. Menerapkan norma kesantunan dalam bermedia sosial
mengutamakan nilai kemanusiaan yang universal dalam menyebarluaskan informasi,
5. Membangun budaya kritis dakam merespons informasi melalui media sosial,
6. Menjadikan media sosial sebagai sarana berorientais pada nilai kemajuan dan kearifan lokal,
7. Menjauhi dan menghentikan ujaran kebencian yang berdasarkan SARA,
8. Mengutamakan nilai-nilai agama sebagai penegak keadilan, kebenaran, kejujuran dan integritas.
Semakin majunya perkembangan teknologi, maka akan semakin berdampak kepada kehidupan masyarakat. berikut dampak positif dan negatif dalam bermedia sosial:
>>Dampak positif :
1. Sebagai media penyebar informasi yang cepat dan dapat diakses dengan mudah
2. Memperluas jaringan pertemanan
3. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial
4. Sebagai media promosi dalam bisnis,dll.
>>Dampak negatif :
1. Kurangnya interaksi dengan orang sekitar
2. Media sosial cenderung membuat orang berlaku egois
3. Situs-situs pornografi mudah diakses,dll.
Keberadaan media sosial dalam memberikan informasi atau bersosial satu sama lain memiliki banyak dampak positif yang terjadi dari kehadiran media sosial tak luput pula dari dampak negtifnya seperti hilangnya tujuan utama dibangunnya sosial media yaitu sebagai tempat informasi yang berguna namun beralih menjadi tempat informasi hoax.Â
Hilangnya etika bersosial media, menjadi tempat masyarakat mengujar kebencian dan lainnya yang bisa memicu hilangnya nilai pancasila dari diri kita yang bisa menyebabkan keruntuhan NKRI. semua dapat dilihat dari banyaknya share seputar informasi yang bermaterikan paham-paham intoleransi dan radikalisme. tentunya semua sangat jauh dari semangat Pancasila termasuk meningkatnya konten yang berseberangan dengan pancasila.
Dizaman sekarang, anak kecil pun sudah bisa menggunakan media sosial, banyaknya anak menggunakan media sosial kadang dapat terpengaruh dengan adanya berita kurang baik untuk anak itu sendiri, bahkan banyak dari kita yang terkadang terhasut berita-berita yang muncul di sosial media yang belum tentu benar atau tidaknya tentang berita itu.
Saat ini anak-anak muda atau generasi Z tidak suka membaca. Mereka lebih menyukai visual daripada teks yang naratif. Generasi Z lebih membutuhkan contoh atau teladan dari generasi sebelumnya, yaitu generasi Baby Boomer atau generasi X,
Perkembangan media digital di era internet menuntut media mengedepankan kecepatan dalam menyampaikan informasi kepada publik. Era media daring menjadi contoh konkret dimana terjadi praktik mengedepankan kecepatan dalam menyampaikan informasi kepada publik daripada media cetak atau TV dan radio.
Salah satunya memanfaatkan kemajuan teknologi yang menarik bagi generasi muda dan masyarakat. Selain itu, membumikan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan pembelajaran berkesinambungan yang berkelanjutan di semua lini dan wilayah.
Pancasila saat ini diajarkan dan diperkuat melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dengan menekankan pada teori dan praktek. Implementasi nilai-nilai Pancasila akan lebih mudah terlihat dalam praktek berbangsa dan bernegara jika Pancasila menjadi rujukan.Â
Menanamkan kesadaran terhadap potensi bahaya gangguan dari luar yang dapat merusak ideologi Pancasila sangat penting. Untuk itu kita wajib memanfaatkan kemajuan internet dengan tepat guna dalam upaya mempertahankan identitas bangsa serta meningkatkan ketahanan mental dan ideologi bangsa.
Penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dalam bersosial media, sebagai berikut ;
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan yang Maha Esa, dengan tidak menyebarkan berita yang belum tentu benar adanya, dan tidak melakukan ujaran kebencian pada setiap orang yang memiliki kekurangan. Agar hubungan terjalin baik dalam hubungan umat beragama.
2. Sila Kemanusiaan Yang adil dan beradab
Kemanusian yang adil dan beradab, dalam kehidupan bersosial media kita harus menghormati dan menghargai hak-hak dan pendapat orang lain.
3. Sila Persatuan IndonesiaÂ
Persatuan Indonesia, dengan tidak menyebarkan isu-isu yang mengakibatkan perpecahan bangsa.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. membudayakan perilaku demokrasi yang baik, dan tidak menyudutkan orang lain serta menghargai berbagai pendapat orang lain.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan mengakses sosial media dengan menerapkan HAM(Hak Asasi Manusia).
- Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H