"Jangan, panas!" teriak ibunya.
Lalu, tanpa diduga, sang ibu meminta surabi yang sudah di kantongi (jatah saya) diambil duluan agar anaknya bisa tenang dan lekas pulang.
Nasi sudah menjadi bubur. Kesabaran saya sudah saya tahan sejak tadi. Saya biarkan surabi itu diambilnya. Anak remaja perempuan yang sedang antre saling pandang. Ibu penjual geleng kepala. Saya nyaris putus asa. Lalu, "Bu, tolong surabinya dibuatkan saja. Nanti saya ke sini lagi untuk ambil," pinta saya kepada ibu penjual lalu berlalu menjauh.
Saya pergi ke warung grosir membeli sesuatu. Daripada lama menunggu dan terus didahului orang lain lebih baik saya pergi dulu sampai pembeli yang antre tadi habis. Saya tidak masalah jika nanti harus kembali antre dan datang belakangan. Mungkin antre dan menunggu gilirannya akan lebih enak tanpa dongkol dalam hati.
Saya menyengaja memperlambat langkah. Mengulur waktu dan merenung dalam-dalam. Tadi, bisa saja saya pun mempertahankan hak mengambil surabi bagian saya dan protes pada mereka yang mengambil tanpa bertanya dan meminta izin.
Namun saya juga penasaran apa yang akan dilakukan oleh ibu penjual. Selain itu saya menghormati etika-etika kecil yang ada di tempat itu seperti, mengambil makanan dengan alat pencapit, membiarkan ibu penjual melayani dan memasukan makanan pembeli oleh dirinya sendiri.
Saya menjadi mendapatkan banyak pelajaran, walaupun tadi sempat dongkol. Akan tetapi ketika sadar saya bisa menahan diri, saya merasa lega dan berkata kepada diri sendiri, "kamu jangan pernah seperti itu ya! Biasakan bertanya, biasakan permisi, biasakan minta izin. Karena kita tidak tahu perbuatan yang benar-benar mengecewakan orang lain itu seperti apa. Bisa saja kita menganggapnya hal sepele, tetapi dalam hati orang lain penerimaannya lain. Jangan sampai orang lain merasa kecewa dengan perbuatan yang kita anggap sederhana.
Maka dari itu jauh lebih baik menahan diri, bersabar dan patuhi etika-etika kecil yang sebenarnya sangat umum dan mudah dilakukan.
Ternyata belajar itu bisa dari mana saja. Tidak terkecuali dari kegiatan sederhana seperti jajan kue serabi di pagi hari.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H