Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Malam Pergantian Tahun dan Ancaman Besar bagi Anak Remaja

29 Desember 2023   14:44 Diperbarui: 29 Desember 2023   15:01 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu, kita sendiri pasti tahu apa yang akan terjadi dan kesedihan seperti apa yang dirasakan orangtuanya ketika harus menanggung akibat dari perbuatan mereka. Karena bukan hanya norma agama yang mereka langgar. Sanksinya pun tidak cukup hanya dengan sebutan pendosa bagi pelakunya, tetapi berimbas pada sanksi sosial yang diterima sekeluarga.

Banyak lagi fenomena yang sering terjadi di malam pergantian tahun baru. Bukan hanya anak remaja yang kadung kebablasan. Namun, remaja alim dan jarang keluar rumah sekalipun mendadak manis-manis merayu ayah ibunya dengan alasan, "yang lain juga pergi, tolong beri izin, sekali ini saja," pintanya dengan mata berkaca-kaca.

Melihat wajahnya yang memelas, akhirnya orangtua memberikan izin dengan dalih kasian. Tanpa mereka tahu apa yang akan terjadi selanjutnya setelah malam makin meninggi.

Saat kembang api diluncurkan ada genggaman tangan-tangan yang memegang tangan anak gadis mereka. Ada rangkulan-rangkulan nakal di pinggangnya, bahkan mungkin kecupan penuh nafsu birahi meski untuk pertama kali.

Itulah cikal bakal yang akan membuat mereka lebih berani melakukannya lagi dan lagi. Atas izin kita sebagai orangtuanya lah mereka menjadi hilang rasa takut dan putus urat malu.

Pagar iman telah roboh. Benteng karakter yang semula ditanamkan di rumah runtuh begitu saja hanya dengan rayuan lelaki yang telah berhasil menggetarkan hatinya, menjadikan dia berbunga-bunga sampai akhirnya lupa daratan.

Ayah dan Bunda, yang saya tulisakan di atas adalah gambaran dari beberapa kejadian yang memang benar terjadi adanya. Mungkin memang hari ini anak-anak kita masih baik-baik saja. Namun jangan sampai kita justru membuka peluang kehancuran bagi anak-anak yang telah Tuhan titipkan kepada kita untuk kita didik dan jaga.  

Jangan sampai anak kita pulang ke rumah dalam keadaan rusak dan harus menanggung akibat yang jauh lebih fatal hanya karena kita izinkan mereka pergi satu kali di malam pergantian tahun baru nanti.

Mari dampingi anak-anak kita setiap saat. Beri mereka pengertian bahwa setiap orang harus memiliki batasan. Se-aman dan se-positif apapun kegiatannya jika kita tidak sampai melihat rundown acara dan tahu jelas panitianya, sebaiknya kita mencegah mereka pergi.

Menyadarkan anak-anak akan esensi pergantian tahun yang sebenarnya, menanamkan pemahaman agama yang baik dalam keluarga, dan menciptakan kegiatan bersama dengan cara yang unik di rumah saja bersama keluarga, merupakan beberapa cara pencegahan yang harus dilakukan agar anak tidak merayakan tahun baru di luar tanpa pengawasan.

Sebelum terlanjut begadang, perayaan tahun baru yang kebablasan tetap saja memiliki dampak yang kurang baik. Karena, meskipun tidak kemana-mana, yang namanya begadang tetap saja membuat seseorang sulit untuk bangun pagi. Alih-alih lebih baik di tahun baru, hari pertama di bulan Januari saja sudah gagal jadi hamba Tuhan yang baik karena sudah telat solat subuh. Hati-hati ya...

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun