Namun alhamdulillah Allah menghadirkan pertolongan di saat yang tepat. Ketika kendaraan terakhir tidak kunjung datang dan tubuh sudah mulai lelah dan melemah, ponsel saya berdering.Â
"Di mana? Sudah hampir magrib. Di sini hujan deras sekali. Kasih tahu posisi, nanti ada yang menjemput ke sana."
Seketika hati merasa lega. Lisan pun mengucap istigfar ke sekian kali. Seandainya saya tidak segera sadar dari keegoisan tadi pagi, bisa jadi kemudahan itu hilang dan tidak Allah berikan kepada saya.Â
Bersyukur, Allah memberikan hadiah secera langsung berupa pertolongan pihak keluarga yang menyengaja menjemput saya dalam keadaan hujan deras di tempat habisnya armada angkutan.Â
Dari semua kejadian itu, saya benar-benar lebih bersemangat untuk terus menerus memperbaiki niat dalam hati. Berusaha percaya bahwa semua hal baik yang dilakukan tidak akan pernah berakhir buruk, sebab Allah selalu berbuat adil kepada hamba-Nya.Â
Soal meringankan beban orang lain, bukan hanya menjadi tuntutan. Namun merupakan kewajiban kita kepada setiap orang. Â
"Sesiapa yang bersikap  ramah kepada orang lain dan meringankan beban hidupnya baik sedikit maupun  banyak maka kewajiban bagi Allah untuk memberikan kepadanya pelayanan dengan  pelayanan surga " (HR Thabrani ).
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H