Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

4 Cara Perempuan Dewasa Menilai Laki-laki

12 Juni 2021   23:46 Diperbarui: 17 Juni 2021   12:27 4824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menemukan teman hidup. (sumber: Unsplash/Alvin Mahmudov)

Ketika berada dalam usia muda bahkan masih labil, kebanyakan perempuan menjadikan paras yang rupawan sebagai kriteria penilaian utama dalam memilih teman dekat. 

Alasannya sederhana, mereka senang dengan lelaki yang tampan karena membuat lebih percaya diri, merasa dirinya cukup cantik sehingga mendapatkan lelaki tampan, sampai kepada alasan bisa dibanggakan ketika pergi ke undangan pesta teman. 

Namun ketika perempuan beranjak dewasa, ketampanan sudah tidak lagi menjadi dasar utama dalam memilih pasangan. Karena pasangan bukan sekadar teman kencan yang harus selalu asik dibawa ke tempat tongkrongan. 

Banyak ragam cara penilaian perempuan kepada lelaki. Cara inilah yang kemudian memengaruhi perempuan dalam minatnya kepada kaum lelaki. 

Menjadi alasan untuk melanjutkan hubungannya antara putus atau terus. Serta bahan pertimbangan apakah hubungan yang terlanjur dijalin akan dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius atau tidak. 

Ada beberapa cara perempuan menilai kaum lelaki, yang biasanya tercermin dalam kehidupan perempuan itu sendiri dalam memilih lelaki untuk dijadikan teman hidup.

Tentunya isi dari artikel ini hanya sebatas pengamatan penulis selama beberapa tahun, yang diambil dari pengalaman sendiri dan para perempuan di sekeliling penulis. Tentu saja, hasilnya tidak bisa disama ratakan.  

Berikut adalah cara perempuan dewasa menilai kaum laki-laki:

1. Punya Apa? 

Ada sebagian perempuan yang begitu suka menitik beratkan penilaian kepada lelaki dengan standar penilaian, "punya apa". Artinya, seorang perempuan akan begitu mudah tertarik ketika lelakinya membawa apa, dan datang menggunakan apa. 

Jika tidak masuk kriteria, maka berlaku sebaliknya. Lelaki yang tidak sesuai dengan kriteria akan tertolak dari daftar deretan calon pendamping hidupnya. 

Bukan apa-apa, perempuan yang menitikberatkan penilaian kepada "punya apa" memiliki alasan kuat, bahwa hidup bersama tidak melulu makan cinta.

Sayangnya sebagian besar perempuan yang menggunakan standar nilai ini memiliki pandangan bahwa perempuan adalah mahluk yang harus dibahagiakan dengan harta benda. Sementara lelaki adalah pencari nafkah utama yang betul-betul harus bekerja keras dengan berbagai cara. 

2. Siapa?

Selain melihat punya apa, ada sebagian perempuan yang menggunakan standar penilaian kepada kaum lelaki dengan terlebih dahulu mencari tahu lelaki itu "siapa?"

Mereka akan sangat tertarik karena lelakinya memiliki posisi penting. Misal, keturunan ningrat, punya jabatan politik atau pemerintahan, seorang pengusaha, atau merupakan seorang bintang kampus yang digandrungi banyak perempuan.

Alasannya sih sederhana. Mereka yang mendapatkan lelaki dengan posisi penting akan merasa lebih percaya diri dan akan merasa unggul dari perempuan lainnya. Ketika lelakinya merupakan orang penting maka ia akan merasa bangga dan merasa menjadi lebih terhormat berada di sisinya. 

3. Sikapnya bagaimana?

Perempuan yang menggunakan kriteria ini biasanya sudah tidak peduli kepada seberapa banyak harta atau seberapa penting posisi sang lelaki di dalam lingkungan sekelilingnya. Yang benar-benar diharapkan adalah sikap dan perlakuan yang didapatkan dari lelaki tersebut. 

Biasanya perempuan yang mendahulukan sikap sebagai titik awal penilaian adalah perempuan yang memiliki hati yang tulus, penuh kasih dan perhatian. 

Mereka sanggup diajak berjuang bersama karena mereka yakin jika kebahagiaan adalah bukan berasal dari harta benda. Melainkan dari bagaimana perlakuan dari seorang pasangan.

Namun banyak juga perempuan yang memilih sikap sebagai modal utama adalah mereka yang memiliki traumatik yang serius atas perlakuan pasangan sebelumnya. Mereka mencari pendamping hidup yang lebih bisa menghargai dan memuliakannya sebagai perempuan dan sebagai manusia. 

4. Kecerdasan

Beberapa perempuan jatuh cinta kepada lelaki yang memiliki minat yang tinggi kepada ilmu pengetahuan. Bagi perempuan yang menggunakan standar penilaian seperti ini memiliki keyakinan bahwa semakin cerdas maka lelaki akan semakin luas wawasan dan matang pola pikirnya.

Perempuan ini memandang bahwa semakin cerdas seorang lelaki dan memiliki minat yang tinggi kepada ilmu pengetahuan, maka lelaki itu akan semakin menarik hatinya. Alih-alih melihat tampilan fisik. Lelaki yang cerdas dipandang sebagai lelaki yang seksi dan menggoda bagi mereka. 

Alasannya sederhana. Perempuan ini menganggap bahwa ilmu pengetahuan adalah bekal abadi yang tidak akan pernah habis dimakan zaman. Harta boleh habis, tetapi kecerdasan akan lebih lama bertahan. 

Selain itu, lelaki cerdas dianggap sebagai orang yang memiliki pertimbangan yang matang. Karena perempuan ini memiliki keyakinan bahwa sebagian besar masalah hidup diselesaikan dengan pola pikir, tidak melulu selesai dengan uang semata.

So, standar manakah yang kalian gunakan? Tentu saja semuanya beralasan bukan? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun