Semua orang pasti memiliki kriteria tertentu tentang pasangan yang diinginkannya. Misalkan saja, baik hati, penyayang, berhati lembut dan lain sebagainya. Akan tetapi tidak jarang yang menjadikan tampilan dan bentuk fisik sebagai kriteria utama.
Namun pada akhirnya dikembalikan lagi kepada pribadi masing-masing. Nyatanya jodoh ada di tangan Tuhan, kita tidak bisa lari dari apa yang suda menjadi ketentuan-Nya. Yang harus kita yakini adalah, Tuhan tidak pernah salah mengatur segala hal yang terjadi pada manusia.
Bicara soal jatuh cinta, tentunya ada beberapa yang menjadi penyebabnya. Walaupun katanya cinta tidak bisa didefinisikan begitu saja. Tetap saja tidak jatuh tiba-tiba. Ada alasan yang mengantarkan dan menyebabkan getaran itu hadir dalam dada.
Di luaran sana banyak anak muda yang tergila-gila pada lawan jenisnya yang berparas rupawan. Dengan alasan pasti enak jika diajak jalan. Tidak jarang para kaum Hawa, yang mematok kriteria pasangannya harus bertubuh tinggi besar, agar bisa dijadikan sebagai bodyguard dan menjadi penjaga hidupnya, mengharuskan berwajah tampan, agar lebih percaya diri ketika jalan-jalan bersama teman.Â
Yang kaum Adam pun demikian, menjadikan cantik dan enak dipandang sebagai kriteria utama dalam memilih pasangan. "Agar tak malu ketika dibawa menghadiri undangan," katanya. Â
Padahal, jika kita resapi, fisik akan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Yang cantik dan tampan akan keriput dengan sendirinya. Yang bertubuh kuat akan melemah pada waktunya.
Namun ada yang akan lebih bertahan lama, yaitu tentang sikap dan pembawaan. Maka untuk kalian, terutama kaun Hawa, jatuh cintalah kepada mereka yang memiliki pembawaan dan sikap yang mantap.
Berikut ini mungkin bisa kalian jadikan pertimbangan dalam memilih calon imam dan teman hidup kalian.
1. Â Dewasa
Laki-laki akan menjadi pemimpin keluarga. Perlu sikap yang dewasa agar ia mampu membawa dirinya dan keluarga untuk hidup dalam masyarakat.Â
Hidup yang penuh dengan tantangan, segala macam dugaan, prasangka serta masalah-masalah yang ditemui di lapangan. Itu semua banyak menuntut laki-laki untuk bersikap bijak dalam mengambil keputusan-keputusan penting.Â