Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Corona Lekaslah Pergi, Rindu Sekolah Lagi

18 Juni 2020   23:45 Diperbarui: 19 Juni 2020   04:50 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pandemi Corona membuat sebagian orang rasa terkurung, terkekang dan terpenjara.  Terbatasi kegiatannya. Setiap orang pasti mendambakan kebebasan berkegiatan. Tidak terkecuali para pelaku dunia pendidikan. Berhenti mengajar terlalu lama memunculkan kebosanan tersendiri, walaupun masih bisa bertemu dengan peserta didik melalui daring. 

Tidak hanya peserta didik yang merindukan kawan-kawan permainan dan suasana sekolah, para guru/pendidiknya pun sama saja. Mereka memiliki rasa rindu yang luar biasa.  

Merindukan saat-saat masuk kelas disambut oleh senyum para peserta didik yang senang menantikan gurunya. Merindukan teriak-teriak manja, nakal, riuh rendah yang menjadi bising tersendiri di telinga mereka. Berisik, tapi tetap mengasyikkan. Bising, tetapi tetap dirindukan. Bahkan sekolah yang sepi, menyisipkan sebuah rasa kehilangan. 

TK IT Mutiara Embun Pagi (dokpri)
TK IT Mutiara Embun Pagi (dokpri)
Saat mengajar, mentransfer ilmu, adalah hal yang paling dirindukan oleh para pendidik/guru yang memang memiliki niat yang tulus untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Diam di rumah, menimbulkan keresahan dan kekhawatiran yang teramat besar. Resah, takut peserta didik terpengaruh lingkungan buruk ketika mereka tidak lagi dalam pengawasan mereka. Peserta didik tidak lagi mendapatkan didikan di lingkungan sekolah. 

Khawatir, kalau peserta didik lupa dengan etika, lupa dengan kewajibannya, lupa bahwa dia adalah seorang pelajar yang memiliki tugas utama: belajar. Khawatir, jika kebiasaan baik yang sudah ditanamkan selama ini hilang begitu saja terkikis kembali oleh pergaulan yang kurang sehat dan kurang mendidik atau kebiasaan buruk yang kurang terkendalikan di rumah mereka masing-masing. 

TK IT Mutiara Embun Pagi (dokpri)
TK IT Mutiara Embun Pagi (dokpri)
Masanya new normal, dimana orang-orang diperbolehkan untuk memulai aktivitas kembali, dengan syarat tetap mematuhi protokol covid-19 memberi napas baru bagi orang-orang yang sudah mulai jenuh terlalu lama berada di rumah. Orang-orang mulai keluar rumah lagi, walaupun harus membiasakan kebiasaan baru. 

Aktivitas tidak sebebas dulu sebelum adanya pandemi. Guru-guru pun sebagian sudah kembali ke sekolah. Walaupun tanpa peserta didik, mereka tetap melakukan kegiatan dengan peserta didiknya melalui kelas-kelas online. Buku laporan pendidikan pun dibagikan. Tahun ajaran baru,  terbayang di pelupuk mata. 

Namun kesempatan untuk kembali beraktivtas, walau tetap dibatasi tidak lantas disia-siakan oleh para guru di TK IT Mutiara Embun Pagi Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. 

Mereka tetap masuk kerja, dan memanfaatkan waktu untuk memperindah sekolah, demi agar peserta didik lebih senang dan bahagia ketika mereka akhirnya masuk kembali ke sekolah setelah wabah Corona berakhir tentunya. 

TK IT Mutiara Embun Pagi (dokpri)
TK IT Mutiara Embun Pagi (dokpri)
Menghias lantaidengan gambar-gambar yang menarik, tetapi tetap memiliki unsur edukasi, menghias dinding dengan tema-tema yang menyenangkan, dilakukan oleh para guru mengisi waktu luang di sela-sela kegiatan piket penerimaan peserta didik baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun