Walaupun demikian, bukan berarti kita boleh seenaknya menganggu aktivitas guru setiap hari. Berlakulah sewajarnya. Cukup menjadikan wali kelas sebagai partner kita dalam mendidik anak. Â
3. Jalin komunikasi yang baik dengan sesama orang tua
Menjalin komunikasi dengan orang tua teman anak, sangat banyak manfaatnya. Salah satunya adalah, meminimalisir permusuhan di antara anak. Ketika mengetahui bunya berteman dengan ibu temannya, anak akan lebih bisa menghagai temannya pula. Selian itu, manfaat lainnya adalah kiat bisa saling bertukar informasi seputar sekolah dan lain sebagainya.
4. Niatkan untuk mendisiplinkan anak demi kemandirian
Ketika harus membangunkan anak lebih pagi pasti muncul rasa kasihan. Begitupun ketika meninggalkan anak di sekolah. Rasanya ingin sekali menyaksikan semua kegiatan si kecil dan menungguinya sampai pulang sekolah.
Ingat, sekarang dia bukan anak kecil lagi. Mendidiknya untuk mandiri adalah sebuah tindakan bijak, daripada terus memanjakannya. Bukankah kita ingin ia menjadi anak yang tangguh kelak? Disiplinkan dari sekarang. Karena anak yang terlatih dengan keadan sulit akan lebih mandiri dan cepat dewasa pemikirannya daripada mereka yang sering dimanjakan dengan berbagai kemudahan.
5. Jangan berhenti Mendoakan
Ini adalah jurus terampuh untuk mengusir kecemasan. Jangan pernah berhenti mendoakan anak-anak kita. Titipkan mereka kepada Tuhan. Saat anak kita jauh dari kita, maka biarkan Allah yang senantiasa menjaga mereka.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H