Mohon tunggu...
Diantika Ayu
Diantika Ayu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo, aku Dian. Karena sayang kalau cerita-cerita ini aku pendam sendiri, kayaknya lebih seru kalau aku bagikan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terpikat Singapura

15 Juni 2021   20:30 Diperbarui: 15 Juni 2021   21:52 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandara Internasional Changi yang terletak diujung timur Singapura ini, memang semegah yang dibilang banyak orang. Kami tiba di terminal 4 kedatangan internasional Bandara Changi. 

Setelah keluar dari gate, mulailah terasa perbedaan fasilitas negara maju dengan segala teknologi dan desain interiornya dengan bandara di Indonesia yang pernah aku kunjungi. Tidak ingin melewatkan kesempatan karena masih ada di bandara, aku dan ibuku memutuskan untuk langsung melihat Jewel Changi Singapura yang terkenal itu.

Jewel Changi adalah bangunan besar berbentuk setengah kubah, beratap dan berdinding kaca tembus cahaya matahari dengan konsep indoor garden. Bangunan Jewel Changi terpisah dari bangunan inti bandara, namun dapat dijangkau dengan jembatan penghubung di terminal 2. Maka dari itu, kami dari terminal 4 harus pergi ke terminal 2 menggunakan shuttle bus yang menghubungkan antar terminal. 

Bus-bus ini datang dengan jarang waktu per 5 menit sekali, sangat cepat. Bus ini mempunyai tempat lapang di bagian tengahnya, para penumpang yang membawa koper besar seperti aku tidak perlu kerepotan.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Jembatan penghubung dari terminal 2 ke Jewel Changi sangat panjang. Tapi tidak perlu risau, mereka dilengkapi travelator datar tiap 5-10 meter. Bangunan setengah kubah dengan 10 lantai ini benar-benar besar. 

Pemandangan pertama yang akan dilihat adalah hamparan arena luas dengan tumbuhan dan pohon-pohon besar, yang entah bagaimana caranya mereka bisa hidup dengan baik di dalam sini, memenuhi setiap sisi kubah. 

Jewel Changi memiliki air terjun dalam ruangan terbesar di dunia yang terletak di tengah kubah tersebut. Namun, sayang sekali pada saat aku dan ibuku kesana air terjun sedang tidak beroperasi, sedikit kecewa karena kami tidak bisa melihat secara langsung air terjun Jewel yang megah itu. 

Setelah menghabiskan hampir 2 jam di dalam Jewel untuk beristirahat, berfoto, dan sekalian menunggu waktu untuk check in hotel. Kami meninggalkan Jewel menuju Geylang.

Geylang adalah daerah tempat hotel kami berada. Cukup jauh dari pusat kota tapi di sini merupakan area sewa hotel dengan harga terjangkau. Dan yang paling penting, banyak penjual makanan timur tengah di sini, makanan halal.

Salah satu tips memilih hotel di Singapura adalah sebisa mungkin menemukan hotel yang dekat dengan transportasi umum atau stasiun MRT. Aku memilih hotel juga dengan perhitungan tersebut. Kami hanya perlu berjalan 500 meter untuk menjangkau stasiun MRT terdekat. Hal ini akan sangat membantu efektivitas dalam perjalanan kesana kemari.

Sore hari, hari pertama kami di Singapura kami pergi ke tempat 'kalau belum kesini berarti belum ke Singapura', apalagi kalau bukan Patung Merlion. Dengan menaiki MRT dan dengan bantuan google maps, kami akhirnya sampai di pusat kota tempat patung ikan berkepala singa itu berada. 

Tidak seperti yang aku kira, Patung Merlion ternyata tidak sebesar dan tempatnya tidak sesepi yang aku pikirkan. Banyak sekali turis di sana berebut foto dengan latar belakang Merlion dan Gedung-gedung tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun