Mohon tunggu...
Dian Saputra
Dian Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dulmusrid: Rewang, Pembangunan, dan Tantangan Politik ke Depan

14 November 2024   22:22 Diperbarui: 14 November 2024   22:51 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber:Istimewa.  Dulmusrid saat melaksanakan rewang bersama masyarakat)

Diantaranya seperti; (1) peningkatan infrastruktur yang terintegrasi, (2) peningkatan ekonomi lokal, (3) pengembangan pariwisata perikanan, perikanan dan pertanian, (4) memacu pertumbuhan agroindustri dan industry kreatif, (5) peningkatan SDM yang berkualitas, (6) penanggulangan bencana, (7) pelestarian lingkungan (sumber: diskominfoacehsingkilkab.go.id).

Dan benar saja, selama pemerintahan Dulmusrid-Sazali salah satunya menunjukan tren menurunnya angka kemiskinan Aceh Singkil berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) yang sebelumnya diangka 22,11% (2017) diakhir jabatan 19,18 (2022). Memang menyoal kemiskinan sangat debatable, namun tetap ini menunjukan angin segar tentang jeratan kemiskinan.

Rewang dan Strategi Pengentasan Kemiskinan

Kata "rewang" sangat identik dengan Dulmusrid yang gemar membantu masyarakat ketika ada hajatan dan ini karakter yang otentik. Rewang sendiri bermakna gotong royong untuk mensukseskan hajatan dirumah tetangga, saudara, dan kerabat dalam tradisi jawa.

Bagi Dulmusrid di satu sisi strategi ini membangun silaturahmi di sisi lain merupakan gaya berpolitiknya yang mampu menyentuh akar rumput. Sehingga kalau kita lihat dari beberapa visi misi dan program kerjanya sangat khas dengan kebutuhan masyarakat. Contohnya, uang saku bagi pendamping pasien rujuk, baju sekolah gratis, pemende sapo, uang santunan bagi keluarga miskin yang meninggal, dan sebagainya.

                                                                                

(sumber:Istimewa.  Dulmusrid saat melaksanakan rewang bersama masyarakat)
(sumber:Istimewa.  Dulmusrid saat melaksanakan rewang bersama masyarakat)

Lawatanya dari setiap rumah warga mampu menyerap berbagai aspirasi yang kerap tidak sampai di level pimpinan kabupaten. Rewang mampu memangkas proses penyerapan aspirasi yang bertingkat dari level desa, kecamatan, baru sampai di kabupaten yang rentan bercampur kepentingan sehingga aspirasi akar rumput tidak tercapai.

Menariknya, kata rewang disebut dalam debat resmi calon bupati dan wakil bupati dan viral di sosial media "rewang mampu mengurangi kemikinan". Kalau kita uraikan upaya pengentasan kemiskinan cukup bervariasi sesuai denga target masing-masing baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

Namun, jika kita merujuk pada Permenko PMK No 32 Tahun 2022 bahwa beberapa strateginya adalah pemberian bantuan sosial, pendidikan gratis, pembangunan sanitasi, rumah layak, dan sebagainya. Strategi ini merupakan jangka pendek dalam pengentasan kemiskinan.

Nah, lantas dimana strategi rewang mampu mengentaskan kemiskinan?, ya,, tentu melalui rewang Dulmusrid bisa mendengar langsung berbagai keluhan masalah masyarakat seperti pemberian bantuan sosial yang tidak tepat sasaran, pemberdayaan masyarakat yang tidak sesuai kebutuhan lapangan, rumah yang perlu direhab, dan sebagainya.

Akhirnya, melalui rewang Dulmusrid mampu melahirkan kebijakan tepat sasaran yang secara tidak langsung mendorong pengentasan kemiskinan. Strategi ini terbukti dengan tren menurunnya angka kemiskinan di Aceh Singkil secara perlahan walaupun sempat dilanda pandemi covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun