Mohon tunggu...
Dian Selfiana
Dian Selfiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan || Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Kesetaraan Gender dalam Pandangan Agama Islam

28 Maret 2024   14:08 Diperbarui: 28 Maret 2024   18:50 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
baktinews.bakti.or.id

Abstract

The Islamic education have relationship with the gender movement because in global isues, especialy in the modern era, both of them was influenced for many thinker of muslim activies on the world. In the fact the construct of the Islamic eeducation philosophy was developed from the al-Qur'an and Hadits but the gender movement its construct from West discourse. And implicatipon of that different perspective made every one have the liberation to derminated them live for every human being. No bondaires of rule between man and women in Gender of West. For this perspectives many women emansipation movement was introduced the liberation all out of woman rules and they were be come the anti violence of the marital or family, but in now days the construct of that program of emansipation in the West is becaming the liberation and anti dogma of religion. So that its must be rethingking about the spririt of feminism was be influenced by Islamic values, especially for the moslem activities of genders. Its very importance to rekonstruct and rethingking abaout the fundamental of Islamic perspectives, because Islam as a religion teached for every muslim about the universal view and the way of life for every moslem in education between man and women are same of others aspects and the gender must be influenced by Islamic spiritual, especcialyy in education rule for moslem all aroun the world.

Keywords: Gender, Emancipation and Women Education in Islam

 

Abstrak

Pendidikan Islam mempunyai kaitan dengan gerakan gender karena dalam isu-isu global, khususnya di era modern, keduanya mempengaruhi banyak pemikir aktivitas umat Islam di dunia. Kenyataannya konstruk filosofi pendidikan Islam dikembangkan dari al-Qur'an dan Hadits namun gerakan gender konstruknya dari wacana Barat. Dan implikasi dari cara pandang yang berbeda itu membuat setiap orang mempunyai kebebasan untuk menjelek-jelekkannya secara hidup bagi setiap umat manusia. Tidak ada ikatan aturan antara laki-laki dan perempuan di Gender of West. Dari sudut pandang ini banyak gerakan emansipasi perempuan yang memperkenalkan pembebasan seluruh aturan perempuan dan menjadi anti kekerasan dalam perkawinan atau keluarga, namun saat ini konstruksi program emansipasi di Barat menjadi pembebasan dan anti. dogma agama. Sehingga perlu dipikirkan ulang mengenai semangat feminisme yang dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam, khususnya bagi aktivitas muslim yang bersifat gender. Sangatlah penting untuk merekonstruksi dan memikirkan kembali dasar-dasar pandangan Islam, karena Islam sebagai agama mengajarkan kepada setiap umat Islam tentang pandangan universal dan cara hidup setiap umat Islam dalam pendidikan antara laki-laki dan perempuan adalah sama dalam aspek lain dan gender harus sama. dipengaruhi oleh spiritualitas Islam, khususnya dalam aturan pendidikan bagi umat Islam di seluruh dunia.

Kata Kunci: Gender, Emansipasi dan Pendidikan Perempuan dalam Islam

Pendahuluan

Isu pendidikan Islam yang sering mendapat perhatian di barat adalah isu kesetaraan gender serta peran dan partisipasi perempuan dalam pendidikan islam. Soal kesetaraan gender di bidang pendidikan  kemudian menimbulkan berbagai kritik terkait ajaran islam yang dinilai tidak memberikan tempat bagi perempuan di dunia pendidikan. Ajaran juga diperhitungkan maskulin dan mendukung laki-laki. Kritik yang sering dilontarkan oleh para aktivis gender global bukanlah hal baru dalam konteks muslim. Dalam konteks sejarah saat ini, wacana  kesetaraan gender, feminisme dan pembebasan perempuan telah menjadi wacana sentral para ahli feminis yang  mulai mengkaji atau membahasnya pada masa guru pra-Islam. Dalam beberapa literatur Yunani dan Romawi kuno, persoalan perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan menjadi perhatian para filsuf Eropa pada periode klasik pemikiran filsafat Barat. Aristoteles dan Plato dapat dianggap sebagai tokoh yang sepakat mengenai persoalan diferensiasi manusia dalam perspektif perbedaan gender.

Dalam bahasa Indonesia, setidaknya ada dua istilah yang biasa digunakan untuk menyebut perempuan, yaitu kata perempuan  dan kata wanita.Sebenarnya tidak ada perbedaan mendasar antara kedua istilah ini, seperti halnya dari sudut pandang Al-Qur'an dikatakan bahwa memang ada perbedaan proses penciptaan antara Adam dan Hawa, namun lebih dari itu, fundamentalnya ajaran Al-Quran tidak pernah secara jelas membedakan peran laki-laki dan perempuan, bahkan Al-Quran merupakan satu-satunya kitab suci yang berupaya untuk menghormati perempuan.Perempuan mempunyai kedudukan yang setara dengan laki-laki, berdasarkan tingkat kemanusiaan yang Universal. Pandangan ini sebenarnya tidak terlalu membenarkan posisi Al-Quran mengenai konsep pembebasan, feminisme atau istilah kesetaraan gender sesuai Al-Quran. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan merupakan wacana yang menarik dalam konteks ajaran Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun