Mohon tunggu...
Dian Satriani
Dian Satriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga, NIM 20107030121

Jadilah Galak Dan Pantang Menyerah, Karena Tidak ada kesuksesan tanpa penderitaan. sesering apapun kamu disakiti dan di kecewakan jadi Orang Baik Adalah Kewajiban. Tetaplah Berpetualang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

walaupun pandemi tetap harus ngopi di Gerobak Kopi Lintang

28 Juni 2021   19:03 Diperbarui: 30 Juni 2021   23:17 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menggunakan desain interior kayu, mulai dari bangunan rumah yang kayu, lalu gerobak yang terbuat dari kayu, papan menu yang terbuat dari kayu, hingga meja dan kursi yang terbuat dari kayu, membuat kopi lintang terlihat sangat aesthetic, apalagi di hiasi dengan lampu kuning menambah kesan aesthetic nya.

"Desain interior yang kami pakai menyesuaikan dengan filosofi kopi, yang terkait dengan tenang, rindu dan menunggu, selain itu kami menyediakan live music bagi pelanggan yang ingin bernyanyi atau sekedar request lagu. Dan untuk para pengejar deadline kami juga menyediakan wifi gratis" lanjutnya

Gerobak kopi lintang awalnya hanya berfokus pada kopi robusta dan Arabica, untuk sekarang mereka telah menyamakannya, mereka juga focus kepada minuman lain seperti teh tarik yang memiliki banyak farian rasa dan minuman yang terbuat dari coklat.

"penghasilan terbesar dari kopi lintang ada pada kopi hitam atau robusta, karena banyak dari remaja hingga dewasa menjadi penikmat kopi hitam.
untuk mempertahankan cita rasa dari kopi hitam yang telah di giling, kami selalu membeli kopi terbaik dari petani kopi yang ada didesa kami." jelasnya

Dokpri
Dokpri

Untuk Protokol kesehatan selalu di terapkan dikopi lintang, dengan mewajibkan pengunjung memakai masker untuk menanggulangi penyebaran virus covid-19. Hal ini juga berlaku bagi para karyawan caf.

"Kami selalu menyediakan tempat untuk cuci tangan dan hand sanitizer untuk pegawai dan pelanggan, dan kami pun tidak lalai untuk menggunakan masker. Selain itu dekorasi meja dan kursi kami buat berjauhan. Dan satu meja maksimal 4 kursi." Jelasnya

Untuk penghasilan dimasa pandemic seperti roda berputar, kadang tinggi kadang rendah.

"dimasa pandemic seperti ini penghasilan tidak menetap, tetapi pada waktu ramadhan bulan April kemarin, pendapatan melonjak naik, dikarenakan banyak anak anak milineal yang buka puasa bersama disini, saking banyaknya pesanan, kami setiap hari selalu berbelanja kebutuhan jualan, selain di bulan ramadhan, biasanya banyak pelanggan datang pada hari sabtu malam dan hari minggu, karena dihari itu banyak anak muda mampir kesini untuk menikmati hari libur." jelasnya.

Melihat mereka tertawa hanya karena candaan membuat gerobak kopi lintang ini lebih berwarna, apalagi saat mereka mengobrol dengan kami, itu sangat menyenangkan.

bisa berdekatan dengan pengunjung lalu menganggap mereka sebagai teman dekat adalah suatu kebahagian saat bekerja disini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun