Mohon tunggu...
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Blogger

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Dampak Positif Presidensi G20 2022 pada Ekonomi Inklusif bagi Perempuan

31 Juli 2022   19:54 Diperbarui: 31 Juli 2022   20:28 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulih Bersama. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Mbak, maaf ya, pesenan Sate Lilitnya 4 pak cuma aku kirim 3. Yang satu dimakan anakku. Aku sibuk nyiapin orderan, eh dia lapar, diembatnya sate itu."

"Gapapa. Kamu sama anak-anak sehat, kan?"

"Alhamdulillah, sehat semua."

Chat antara saya dan bestie, seorang ibu tunggal dengan 3 buah hati yang dirumahkan akibat pandemi dan berjuang mengais rezeki sendiri tanpa dukungan dari mantan suami.

Setiap kali ngrumpi dengannya, mata saya mbrambangi. Sebagai sesama perempuan, saya beneran enggak tega dengan kondisinya. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, barusan menata jiwa setelah ditinggal suami, eh kena PHK. Ia pun banting stir, berjualan penganan dan jadi reseller segala rupa.

Saya saluuut melihat perjuangannya. Meski tak banyak yang bisa saya lakukan, selain mendengarkannya curhat, mendoakan dan memberinya dukungan. 

Sejatinya setelah di-PHK ia sudah berusaha mencari kerja. Meski punya pengalaman selama dua dasawarsa - dengan posisi terakhir di tingkat manajerial, sulit baginya mendapatkan pekerjaan.

Memang ia sadari situasi pandemi membuat job susah didapatkan. Tapi, ia merasa latar belakangnya sebagai single mom, sedikit banyak meragukan perusahaan. Ada 3 bocah yang mbuntutin, di mana emak-emak kalau sudah urusan anak yang lain bakal dipinggirin. Sementara, ketika ia berjuang merintis UMKM, ada saja kendalanya.

Hm, enggak kali ini saja saya dengar cerita serupa!

Sebuah kisah di mana perempuan tidak mendapatkan akses dan kesempatan kerja yang luas dan berkeadilan. Profesionalitas perempuan, terutama yang sudah menikah/punya anak sering diragukan! 

Sementara, saat mereka berniat merintis UMKM, juga tertatih-tatih prosesnya. Entah disebabkan kurangnya kecakapan digital, minimnya akses informasi, atau tersandung diskriminasi! 

Tentang Presidensi G20 Indonesia

Memang tak dimungkiri, adanya diskriminasi, kesenjangan gender serta belum kuatnya pemberdayaan peran masih membayangi kaum perempuan di negeri ini. 

Maka saya excited sekali ketika tahu jika tema perempuan dan kesetaraan gender masuk dalam bahasan Presidensi G20 yang mana KTT-nya akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022 nanti. 

G20 (Group of Twenty), adalah forum kerja sama multilateral yang beranggotakan: Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Bank Indonesia, memegang peranan penting sebagai tuan rumah dalam Presidensi G20 2022,  sebuah forum bergengsi internasional yang membuat Indonesia menjadi fokus perhatian dunia. 

Merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia, G20 tak hanya membahas isu terkait Finance Track (isu keuangan) saja, tapi juga Sherpa Track (isu nonkeuangan) di mana pemberdayaan perempuan menjadi salah satu bahasan.

Ribuan delegasi dari negara anggota G20 dan tamu undangan akan hadir secara berkala pada pertemuan di 25 kota di Indonesia, di antaranya: Jakarta, Bogor, Semarang, Solo, Batam, Bintan, Belitung, Medan, Yogyakarta, Bandung, Sorong, Lombok, Manado, dan lainnya. 

Akan ada 184 pertemuan yang terdiri dari satu KTT, 20 pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral (seperti Bank Indonesia), 17 pertemuan tingkat sherpa/deputi, 56 pertemuan tingkat kelompok kerja dan 90 pertemuan tingkat engagement group.

Indonesia meyakini, Presidensi G20 ini, akan berdampak baik bagi berbagai bidang kehidupan sejalan dengan tema yang diusungnya: 'Recover Together, Recover Stronger', di mana Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung, pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Tak heran begitu gegap gempita rakyat Indonesia menyambut presidensi yang pertama kali sejak Indonesia menjadi anggota G20, yang sudah berperan nyata saat penanganan krisis keuangan global 2008 juga pandemi Covid-19 ini.

Mengingat pula banyaknya manfaat penyelenggaraan G20 bagi Indonesia, di antaranya:

  • Ekonomi: peningkatan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun dan kontribusi Rp 7,4 triliun pada PDB Indonesia
  • Lapangan Kerja: pelibatan UMKM yang menyerap 33.000 tenaga kerja dan 700 ribu lapangan kerja baru
  • Promosi Indonesia: peningkatan wisatawan mancanegara 1,8 juta - 3,6 juta
  • Peran Strategis: Indonesia dalam mendesain kebijakan pemulihan ekonomi dunia yang berdampak bagi ekonomi Indonesia

Apalagi penerima manfaat dari Presidensi G20 itu enggak cuma golongan tertentu, tapi termasuk saya, kamu dan semuaaaa....

Karena G20 merupakan forum 360 yang melibatkan berbagai elemen masyarakat mulai dari dunia usaha, akademisi hingga pemerintah dari setiap negara anggota dan organisasi lokal maupun internasional dan membahas isu-isu terkait dengan kehidupan sehari-hari yang terjadi hari ini dan nanti.

Ya, Presidensi G20 menciptakan harapan bagi semua kalangan termasuk perempuan!

Dampak Positif Presidensi G20 pada Ekonomi Inklusif bagi Perempuan

Well, bicara tentang perempuan, Indonesia menyadari peran mereka berdampak besar dalam proses pemulihan dari pandemi dan krisis ekonomi, di mana 60% dari PDB Indonesia bergantung pada peran perempuan.

Karenanya, untuk mendukung pemberdayaan perempuan, pemerintah telah menggulirkan berbagai program, seperti:

  • Bantuan permodalan melalui PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera)
  • Pelatihan kewirausahaan perempuan
  • BERJARAK (Bersama Jaga Keluarga Kita)
  • Pelatihan pemasaran digital bagi wirausaha perempuan
  • Program Keluarga Harapan
  • Program Sembako

Nah, untuk mewujudkan kehadiran negara bagi seluruh rakyatnya, termasuk perempuan, Presidensi G20 Indonesia mengusung penciptaan ruang  yang setara, inklusif, adil dan berkelanjutan bagi perempuan baik dalam urusan rumah tangga, ekonomi hingga perlindungan bagi pekerja migran perempuan.

Ya, Presidensi G20 berdampak positif pada ekonomi inklusif bagi perempuan, di antaranya:

1. Terwakilinya Suara Perempuan dalam Forum Internasional

Adalah kelompok kerja Women20 (W20), sebuah engagement group yang mewakili suara perempuan dalam kesetaraan gender di ruang publik, kesehatan, pemberdayaan ekonomi perempuan serta pertahanan terhadap perempuan disabilitas dan perempuan pedesaan.

Di bawah koordinasi W20, Indonesia membawa isu penting mengenai peran perempuan khususnya di masa krisis pandemi, ekonomi dan perubahan iklim, mengingat perempuan memiliki resiliensi tinggi untuk pulih dari pandemi.


2. Penguatan Posisi dan Isu Kesetaraan Bagi Perempuan

Oia, pada G20 juga terdapat kelompok khusus yang mendiskusikan penguatan posisi dan isu kesetaraan bagi perempuan, yakni G20 Empower, yang terdiri dari aliansi pemerintah dan swasta, dan mengangkat tema salah satunya akuntabilitas terhadap Key Performance Indicators (KPI) dari perusahaan untuk mendorong kepemimpinan dan penguatan posisi perempuan di dunia kerja.

Tujuannya, halangan yang menghambat perempuan untuk menempati posisi teratas di hierarki perusahaan, bisa terhempaskan! Sehingga, persentase jumlah CEO perempuan Indonesia yang berdasarkan skala perusahaan angkanya belumlah menggembirakan, yaitu: 23,5% perusahaan kecil, 17,4% perusahaan menengah, dan 12,9% perusahaan besar, bisa ditingkatkan.

Mengingat manfaat memiliki pemimpin perempuan di organisasi itu bagus sekali:

  • Membantu organisasi mencapai hasil yang lebih baik
  • Lebih memahami kebutuhan dan solusi bagi konsumen
  • Sistem dan cara kerja yang lebih inklusif dan ramah gender
  • Pemberdayaan SDM (empowering people)
  • Detail dan efisien

FYI, G20 Empower telah menggelar rangkaian kegiatan secara nasional, yakni series webinar untuk mempromosikan pentingnya peran perempuan dalam dunia usaha dan dunia kerja, juga merekrut sekitar 50 advocates G20 Empower yang merupakan CEO/Senior Directors dari perusahaan-perusahaan di Indonesia, yang diharapkan dapat menyuarakan dan mengembangkan program, sistem, dan kebijakan terkait kesetaraan dan kesempatan bagi perempuan di perusahaannya, serta dapat berkontribusi secara lebih luas dalam komunitas dan masyarakat.

3. Penguatan Pemberdayaan dan Inklusi Ekonomi Perempuan Melalui UMKM

W20 mendorong komitmen negara G20 untuk mengurangi kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja sebesar 25% di tahun 2025. Langkah ini dilakukan melalui pemberdayaan dan inklusi ekonomi perempuan melalui UMKM untuk pembangunan berkelanjutan dengan teknologi sebagai enabler, yang menjadi salah satu cara menghapus diskriminasi.

Langkah yang sejalan dengan upaya memaksimalkan pemanfaatan platform digital dalam membangun ekosistem UMKM milik perempuan yang kuat, sebab ada:

  • 41.6 juta jumlah UMKM perempuan Indonesia
  • 2,4 juta pengusaha perempuan penerima KUR dengan total bantuan US$ 17,8 miliar
  • 63,5 juta Penerima Program Mekaar khusus pengusaha perempuan mikro dan ultra mikro dengan dana US$ 1,1 miliar
  • 4,53 juta UMKM milik perempuan masuk ke ekosistem digital selama pandemi

4. Penguatan Perlindungan pada Perempuan Pekerja Migran Indonesia (PMI)

Untuk melindungi PMI yang sebagian besar perempuan, telah ada Surat Edaran Menakertrans Nomor SE.03/MEN/IV/2011 tentang pedoman pencegahan pelecehan seksual di tempat kerja, Peraturan Menteri PPPA No. 5 tahun 2015 tentang penyediaan sarana kerja yang responsif gender, peduli anak di tempat kerja, dan Peraturan Menteri PPPA No. 1 tahun 2020 tentang penyediaan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3) di tempat kerja.

Perlindungan PMI ini juga termasuk penghentian perdagangan orang, perlindungan menyeluruh mulai sebelum keberangkatan sampai kembali ke Tanah Air, optimalisasi TNI-Polri, penerapan protokol kesehatan, dan deteksi dini terhadap berbagai kemungkinan kejahatan.

5. Rekomendasi Formulasi Kebijakan yang Ramah Perempuan

KTT W20 di Danau Toba, Sumatera Utara, 19-20 Juli 2022 menghasilkan sejumlah rekomendasi yang menekankan pada beberapa isu penting terkait pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, yakni: menolak diskriminasi dan mendorong kesetaraan gender, UMKM yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan, respon kesehatan yang mengutamakan kesetaraan gender, serta perempuan pedesaan dan per­empuan penyandang disabilitas.

Rekomendasi tersebut sekaligus menjadi dasar bagi penyiapan komunike yang telah diserahkan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo selaku pemimpin tertinggi dari Presidensi G20 Indonesia.

Penutup

Well, sangat penting memberi kesempatan yang setara bagi perempuan baik dalam dunia usaha maupun dunia kerja, demi perbaikan kualitas dan kapasitas perempuan ke depannya.

Melalui forum-forum G20 yang membahas upaya peningkatan partisipasi dan peran perempuan dalam masyarakat global dan lokal, isu pemberdayaan perempuan dapat terus diperbaiki, guna meningkatkan dan memperkuat posisi tawar perempuan dalam masyarakat kini dan nanti.

Presidensi G20 Indonesia akan mendorong terciptanya aksi-aksi melalui pengembangan rekomendasi, kebijakan, maupun sharing pengalaman baik dengan kolaborasi dan menggalang kekuatan bersama untuk terus mendukung kesetaraan dan mendorong posisi strategis perempuan.

Semoga dampak positif Presidensi G20 Indonesia 2022 pada ekonomi inklusif bagi perempuan akan terwujud nyata.

'Recover Together, Recover Stronger’ - Dari Nusantara, Dunia Pulih Bersama!💖

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun