PROSPEK PERDAGANGAN KOPI ROBUSTA INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL
Dian Reski1, Adil,S.E.,M.M.2
ABSTRAK
This research aims to predict the trades of Indonesian coffee in the international market for the next decade. This research used secondary data, specifically the export volume of robusta coffee from 1975 to 2011. Forecasting process was done by using the method of linear time series analysis with ARIMA models. The results showed that the model for maximum export volume of robusta coffee was Yt = Yt-1 + 6.646 – 0.5028 (Wt-1 – Wt-2) – 0,4134 (Wt-2 – Wt-3) + et..Â
It was predicted in the next 10 years, from 2012 to 2021, the export volume of the Indonesian coffee will increase. The growth of the export volume of robusta coffee will be1.6% each year. Finally, in 2021 the export volume of robusta coffee will reach 493.295 tons.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi perdagangan kopi Indonesia di pasar internasional satu dekade mendatang.Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu volume ekspor kopi robusta dari tahun 1975 sampai dengan tahun 2011. Proses peramalan dilakukan dengan menggunakan metode analisis time series linier dengan model ARIMA. ItuHasil penelitian menunjukkan model volume ekspor kopi robusta maksimum adalah Yt = Yt-1 + 6.646 – 0.5028(Wt-1 – Wt-2) – 0,4134 (Wt-2 – Wt-3) + et.Â
Diperkirakan dalam 10 tahun mendatang, dari tahun 2012 hingga 2021 ekspor volume kopi Indonesia akan meningkat. Pertumbuhan volume ekspor kopi robusta akan meningkat1,6% setiap tahun. Terakhir, pada tahun 2021 volume ekspor kopi robusta mencapai 493.295 ton.
Â
PENDAHULUAN
Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dalam sektor perkebunan Indonesia. Peran komoditas kopi bagi perekonomian Indonesia cukup penting, baik sebagai sumber pendapatan bagi petani kopi, sumber devisa, penghasil bahan baku industri, maupun penyedia lapangan kerja melalui kegiatan pengolahan, pemasaran, dan perdagangan (ekspor dan impor).
Kopi merupakan produk perkebunan yang mempunyai peluang pasar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sejak tahun 1984 pangsa ekspor kopi Indonesia di pasar kopi internasional menduduki nomor tiga tertinggi setelah Brazilia dan Kolombia, bahkan untuk kopi jenis robusta ekspor Indonesia menduduki peringkat pertama di dunia. Sebagian besar ekspor kopi Indonesia adalah jenis kopi robusta (94%), dan sisanya adalah kopi jenis arabika. Namun sejak tahun 1997 posisi Indonesia tergeser oleh Vietnam.
Pada tahun 2009 volume ekspor kopi robusta Indonesia meningkat menjadi 434.430 ton dari tahun sebelumnya 2008 sebanyak 348.187 ton. Kemudian pada tahun 2011 volume ekspor kopi robusta Indonesia menurun menjadi 265.368 ton. Nilai ekspor kopi Indonesia berfluktuatif. Fluktuasi nilai ekspor lebih dipengaruhi oleh perubahan harga kopi dibandingkan dengan perubahan volume ekspor (AEKI, 2012).
Pada era liberalisasi perdagangan saat ini, sebenarnya menjadi peluang bagi perdagangan kopi robusta Indonesia di pasar internasional. Hambatan ekspor dalam bentuk tarif berangsur-angsur akan hilang dan hal ini akan mengurangi beban eksportir kopi nasional, yang selanjutnya juga akan menguntungkan petani kopi Indonesia. Masalah yang dihadapi Indonesia adalah jenis kopi robusta yang merupakan produk kopi ekspor utama Indonesia sering dijustifikasi bermutu rendah. Harga kopi sangat ditentukan oleh kualitas, dimana kualitas kopi dipengaruhi oleh negara asal tempat tumbuh, varietas, dan penangannan pasca panen (Yahmadi, 2005).
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana prospek perdagangan kopi robusta Indonesia di pasar internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perdagangan kopi robusta Indonesia di pasar internasional untuk periode waktu sepuluh tahun kedepan. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah untuk dijadikan sebagai bahan informasi dalam pengambilan kebijakan guna terwujudnya perkembangan perdagangan kopi Indonesia yang berdaya saing di pasar internasional.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mencakup perdagangan produk kopi Indonesia di tingkat pasar internasional. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Mei 2012. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Perkebunan, International Coffee Organization (ICO), dan Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), yang berupa data volume ekspor kopi robusta tahun 1975 hingga 2011.
Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode ARIMA (Model Autoregressive Integreted Moving Average) dengan bantuan software statistika yaitu Minitab 16.Â
Metode ini terdiri dari tiga tahap yaitu, tahap pertama identifikasi awal yang meliputi pemasukan data deret waktu pada lembar kerja Minitab, plot data deret waktu, identifikasian nilai ACF dan PACF (jika nilai ACF dan PACF menunjukkan bahwa data belum stasioner, maka dilakukan differencing, sedangkan jika nilai ACF dan PACF menunjukkan bahwa data stasioner, maka tidak perlu dilakukan proses differencing), plot data deret waktu hasil differencing, dan identifikasian nilai ACF dan PACF hasil differen
HASIL DAN PEMBAHASAN
Prospek perdagangan kopi robusta Indonesia di masa mendatang dapat dilihat dari analisis peramalan. Data yang digunakan adalah data volume ekspor kopi robusta Indonesia dari tahun 1975 hingga tahun 2011.
Selanjutnya dilakukan proses estimasi dengan memasukkan berbagai model ARIMA yang terdiri dari paramater p, d, dan q. Angka p menunjukan ordo atau derajat autoregressive (AR), angka adalah tingkat proses differencing, dan angka q menunjukan ordo atau derajat moving average (MA), sehingga model dapat dituliskan ARIMA (p,d,q).Â
Hasil identifikasi menunjukkan bahwa data historis volume ekspor kopi robusta Indonesia tidak stasioner, sehingga memerlukan proses differencing, oleh karena itu angka d (differencing) atau integrasi ditulis dengan angka terkecil yakni 1.Â
Dengan demikian, angka d pada model ARIMA (p,d,q) menjadi 1, sehingga pada data digunakan model ARIMA (p,1,q). Kemungkinan model yang digunakan dalam analisis ini antara lain : ARIMA (1,1,0), ARIMA (0,1,1), ARIMA (1,1,1), ARIMA (2,1,0), ARIMA (0,1,2), dan ARIMA (2,1,2). Dari kemungkinan yang telah diestimasi maka model yang telah memenuhi kriteria adalah model ARIMA (0,1,1) yang mencakup nilai AR (0) dan MA (1).
Berdasarkan persamaan tersebut didapatkan hasil peramalan volume ekspor kopi robusta Indonesia pada sepuluh tahun yang akan datang. Hasil peramalan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil peramalan volume ekspor kopi robusta Indonesia tahun 2012-2021
Period
Forecast
Lower
Upper
2012
337.780
240.142
435.418
2013
343.302
243.798
442.806
2014
348.824
247.489
450.159
2015
354.346
251.212
457.480
2016
359.868
254.966
464.770
2017
365.390
258.749
472.031
2018
370.912
262.560
479.263
2019
376.434
266.398
486.469
2020
381.956
270.261
493.650
2021
387.478
274.149
500.807
Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa hasil analisis peramalan menunjukkan bahwa pada sepuluh tahun yang akan datang volume ekspor kopi akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
AEKI dan PT Mitraconprima. 2010. Analisis Potensi, Strategi Pengembangan, dan Road Map Perkopian Indonesia. PT MITRACONPRIMA. Jakarta.
             Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. 2012. Statistik Kopi Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia 2009-2011. Jakarta.2012. http://aeki-aice.org (20 Mei 2012).
Direktorat Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan. 2009. Unggulan Pertanian Indonesia Untuk Dunia. Departemen Perdagangan RI. Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H