Mohon tunggu...
Dian Lestary
Dian Lestary Mohon Tunggu... -

Berbenah Bahasa - Tulisan adalah Kekuatan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Tuan yang Pernah Menganggap Saya Lelucon

13 September 2016   12:51 Diperbarui: 13 September 2016   12:57 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak tuan. Sejauh ini saya cukup mengenal bagaimana tuan. Ditambah perjalanan asmara tuan yang memang cukup ‘jahat’ pada beberapa gadis. Saya jadi marah kalau mengingat semua kenangan yang tuan pernah ciptakan. Mengapa begitu jahat cara tuan mencampakkan saya, dan mungkin wanita-wanita sebelum saya di masa lalu tuan? Demi persahabatan kita yang tuan minta, bolehkah saya berharap kalau cukup hanya saya yang menjadi perhentian tuan melakukan lelucon ini? Mohon jangan lagi ada yang lain.

Tuan, saya lihat kekasih tuan cukup baik, dan kualitas dirinya amat jempolan. Saya melihat juga kalau dia amat mengasihi tuan. Dia bersyukur dapat bersama dengan tuan. Sesekali saya mengintip kehidupan mayanya serta tulisan-tulisannya. Apa tuan dapat membayangkan bagaimana perasaannya nanti jika akhirnya tuan juga meninggalkannya? Bertanggungjawablah tuan.. Semoga bagi hati tuan, dia juga bukan lelucon...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun