Tidak tuan. Sejauh ini saya cukup mengenal bagaimana tuan. Ditambah perjalanan asmara tuan yang memang cukup ‘jahat’ pada beberapa gadis. Saya jadi marah kalau mengingat semua kenangan yang tuan pernah ciptakan. Mengapa begitu jahat cara tuan mencampakkan saya, dan mungkin wanita-wanita sebelum saya di masa lalu tuan? Demi persahabatan kita yang tuan minta, bolehkah saya berharap kalau cukup hanya saya yang menjadi perhentian tuan melakukan lelucon ini? Mohon jangan lagi ada yang lain.
Tuan, saya lihat kekasih tuan cukup baik, dan kualitas dirinya amat jempolan. Saya melihat juga kalau dia amat mengasihi tuan. Dia bersyukur dapat bersama dengan tuan. Sesekali saya mengintip kehidupan mayanya serta tulisan-tulisannya. Apa tuan dapat membayangkan bagaimana perasaannya nanti jika akhirnya tuan juga meninggalkannya? Bertanggungjawablah tuan.. Semoga bagi hati tuan, dia juga bukan lelucon...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H