Mohon tunggu...
Dian Prahesti
Dian Prahesti Mohon Tunggu... Guru - ASN

Pengumpul kenangan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Istimewanya Suguhan Trek Mandiri Jogja Marathon, Unik dan Berkesan!

5 Mei 2019   12:00 Diperbarui: 5 Mei 2019   12:03 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merasakan Atmosfer Jogja secara Langsung

Para Peserta Dibuat Terpana Sepanjang Start hingga Finish

Pemandangan Apik Jadi Suguhan Menarik
Pemandangan Apik Jadi Suguhan Menarik

Berawal dari titik start di lapangan utama Roro Jonggrang, sembari mengayunkan kaki dan berkompetisi, mulai Km 13 hingga Km 15, para peserta Mandiri Jogja Marathon akan disuguhi pemandangan Gunung Merapi yang begitu gagah dan menggetarkan hati.

Pada Km 26, Monumen Taruna Perjuangan dengan Museum Pelataran kembali membuat mata melirik. Memiliki tinggi 39 kaki, jelas saja membuat mata melirik. Monumen tersebut didirikan untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia demi mempertahankan kemerdekaan dari tentara Belanda pada masa itu.

Setelah Melewati Monumen Taruna Perjuangan, Keindahan Candi Plaosan Siap Memanjakan Indra Penglihatan Peserta Mandiri Jogja Marathon

Menikmati Keindahan Candi
Menikmati Keindahan Candi

Selanjutnya, di Km 37-39 para peserta pun kembali dibuat terkesima oleh keindahan candi kembar Plaosan yang tak kalah memikatnya. Candi ini dibangun sebagai bukti cinta, sebab dibangun oleh Raja Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu pada abad ke-9 untuk permaisurinya, Ratu Pramudya Wardhani.

Seiring dengan itu, kaki pun untuk sekejap tertegun, mengagumi persembahan cinta sang raja untuk ratunya yang sedemikian megahnya, untuk sejenak rasa letih yang sekejab menggelayut kaki pun jadi terlupa. Kekaguman pada keindahan arsitektur candi yang menawan dan sarat atmosfer cinta pun mengisi rongga dada.

Memiliki dua candi utama yang persis, candi utama di sisi utara atau Candi Plaosan Lor dibangun oleh Raja Rakai Pikatan dengan berhias relief perempuan. Sedang candi utama di sebelah selatan atau kerap disebut Candi Plaosan Kidul dibangun oleh permaisurinya, Ratu Pramudya Wardhani yang dihiasi relief laki-laki. Itulah sebabnya kedua candi kembar itu kerap disebut dengan candi laki-laki dan candi perempuan.

Pun Kemegahan Candi Sewu dan Candi Bubrah Membuat Para Peserta Terkagum-kagum

Berlari sambil Memandang Kemegahan Candi
Berlari sambil Memandang Kemegahan Candi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun