Para Peserta Dibuat Terpana Sepanjang Start hingga Finish
Berawal dari titik start di lapangan utama Roro Jonggrang, sembari mengayunkan kaki dan berkompetisi, mulai Km 13 hingga Km 15, para peserta Mandiri Jogja Marathon akan disuguhi pemandangan Gunung Merapi yang begitu gagah dan menggetarkan hati.
Pada Km 26, Monumen Taruna Perjuangan dengan Museum Pelataran kembali membuat mata melirik. Memiliki tinggi 39 kaki, jelas saja membuat mata melirik. Monumen tersebut didirikan untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia demi mempertahankan kemerdekaan dari tentara Belanda pada masa itu.
Setelah Melewati Monumen Taruna Perjuangan, Keindahan Candi Plaosan Siap Memanjakan Indra Penglihatan Peserta Mandiri Jogja Marathon
Selanjutnya, di Km 37-39 para peserta pun kembali dibuat terkesima oleh keindahan candi kembar Plaosan yang tak kalah memikatnya. Candi ini dibangun sebagai bukti cinta, sebab dibangun oleh Raja Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu pada abad ke-9 untuk permaisurinya, Ratu Pramudya Wardhani.
Seiring dengan itu, kaki pun untuk sekejap tertegun, mengagumi persembahan cinta sang raja untuk ratunya yang sedemikian megahnya, untuk sejenak rasa letih yang sekejab menggelayut kaki pun jadi terlupa. Kekaguman pada keindahan arsitektur candi yang menawan dan sarat atmosfer cinta pun mengisi rongga dada.
Memiliki dua candi utama yang persis, candi utama di sisi utara atau Candi Plaosan Lor dibangun oleh Raja Rakai Pikatan dengan berhias relief perempuan. Sedang candi utama di sebelah selatan atau kerap disebut Candi Plaosan Kidul dibangun oleh permaisurinya, Ratu Pramudya Wardhani yang dihiasi relief laki-laki. Itulah sebabnya kedua candi kembar itu kerap disebut dengan candi laki-laki dan candi perempuan.
Pun Kemegahan Candi Sewu dan Candi Bubrah Membuat Para Peserta Terkagum-kagum