"Terima kasih, Nak. Kami dapat meringkus komplotan kucing liar ini berkat laporanmu." Sang komandan petugas keamanan datang menjabat tangan Kuku.
"Sama-sama, Pak. Saya juga berterima kasih karena Bapak telah menyelamatkan sepupu saya, Meong."
Kabar tentang aksi heroik Kuku melawan kawanan geng kucing liar tersebar begitu cepat di seluruh penjuru kota, termasuk ke telinga kedua orang tuanya.
Perasaan mereka campur aduk. Mereka menyesal seringkali membanding-bandingkan Kuku dengan keponakan-keponakan lainnya. Mereka lupa bahwa Kuku memiliki "potensi yang berbeda".
Di sisi lain mereka juga sangat bangga pada Kuku. Meski sering mendapatkan perlakuan yang berbeda, Kuku tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebajikan dan kebenaran.