Mohon tunggu...
Dian Nogati Ekaputri
Dian Nogati Ekaputri Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tulis saja apa yang ingin ditulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

13 Februari 2024   16:21 Diperbarui: 13 Februari 2024   16:43 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan Indonesia yang memiliki filosofi tentang pendidikan yang dikenal dengan "Tat Twam Asi" atau "Kamu adalah Aku, Aku adalah Kamu." Filosofi ini mengajarkan pentingnya kesetaraan dan kebersamaan dalam pendidikan, di mana guru dan murid saling menghormati, bekerja sama, dan tumbuh bersama.

Di sisi lain, Pratap Triloka adalah konsep dalam filsafat Jawa yang mencakup tiga ranah kehidupan: alam semesta (Jagat), kehidupan batin (Atma), dan kehidupan sosial (Lahir). Konsep ini menekankan pentingnya keseimbangan dan harmoni antara tiga ranah tersebut.

Kedua filosofi ini memiliki kaitan dengan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin dalam beberapa hal. Pertama, filosofi "Tat Twam Asi" Ki Hajar Dewantara mengajarkan pemimpin untuk memandang setiap anggota timnya sebagai rekan sejati, saling mendukung, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam konteks pengambilan keputusan, pemimpin harus mempertimbangkan pendapat dan ide dari seluruh timnya, menciptakan lingkungan di mana semua anggota merasa dihargai dan terlibat.

Di sisi lain, Pratap Triloka menyoroti pentingnya mempertahankan keseimbangan antara alam semesta, kehidupan batin, dan kehidupan sosial. Sebagai pemimpin, ini dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk mempertimbangkan dampak keputusan pada berbagai aspek kehidupan dan mencari solusi yang seimbang dan harmonis.

Dengan menggabungkan kedua filosofi ini, seorang pemimpin diharapkan untuk mengambil keputusan dengan mempertimbangkan kebersamaan, kesetaraan, dan keseimbangan. Pemimpin diharapkan mampu memahami dan meresapi berbagai pandangan, serta menjaga harmoni antara tujuan organisasi, kebutuhan individu, dan dampak pada lingkungan sekitar.

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita memiliki dampak besar terhadap prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan. Nilai-nilai ini membentuk landasan moral, etika, dan keyakinan yang menjadi pedoman kita dalam berbagai situasi. Berikut adalah beberapa cara di mana nilai-nilai memengaruhi prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan:

Orientasi Moral:


    • Nilai-nilai Etika: Nilai-nilai etika, seperti kejujuran, integritas, dan tanggung jawab, dapat membentuk prinsip-prinsip dasar dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil dengan mempertimbangkan nilai-nilai etika cenderung lebih berkualitas dan dapat diterima secara moral.

Prioritas dan Hierarchy Nilai:


    • Nilai Utama: Nilai-nilai yang dianggap paling penting bagi seseorang akan mempengaruhi prinsip-prinsip yang diutamakan dalam pengambilan keputusan. Misalnya, individu yang mengutamakan keadilan mungkin cenderung membuat keputusan yang mendukung prinsip-prinsip keadilan.

Pengaruh Budaya dan Lingkungan:


    • Nilai-nilai Budaya: Nilai-nilai yang diperoleh dari budaya dan lingkungan tempat seseorang tumbuh dapat memainkan peran besar dalam menentukan prinsip-prinsip pengambilan keputusan. Nilai-nilai kolektivisme atau individualisme, misalnya, dapat memengaruhi cara seseorang mempertimbangkan kepentingan kelompok atau diri sendiri dalam pengambilan keputusan.

Pengalaman Pribadi:


    • Pembelajaran dari Pengalaman: Pengalaman hidup, terutama yang memiliki dampak emosional atau moral, dapat membentuk prinsip-prinsip pengambilan keputusan. Pengalaman positif atau negatif dapat mengubah cara seseorang memandang dan mendekati situasi tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun