Fotografi jenis ini sering digunakan pada konsentrasi ilmu biologi yang memerlukan tambahan alat untuk memperjelas objek. Bidang pandang mata manusia terbatas sehingga untuk menangkap gambar dibutuhkan mikroskop yang terhubung dengan kamera khusus.
Seperti ilustrasi di bawah ini, dua jenis bakteri pada gambar a dan b berada pada satu kelompok bakteri berdasarkan bentuk sel dan interpretasi serapan zat warna selama pengujian. Hasil interpretasi yang bisa kita pahami, sel berwarna ungu dan berbentuk bulat.Â
Namun, tahukah kita ternyata keduanya berbeda. Perbedaan dijelaskan pada citra penataan selnya. Gambar a tertata menyerupai rantai dan gambar b menyerupai kumpulan buah anggur.
Dalam mikrobiologi, dasar penataan susunan sel menjadi satu kunci identifikasi jenis mikroorganisme. Meskipun demikian proses awal ini perlu divalidasi dengan rangkaian pengujian selanjutnya meliputi identifikasi biokimia (kemampuan sel merespon bahan kimia) dan fisiologis sel (perubahan struktur dan fungsi sel).
Langkah selanjutnya pun tidak lepas dari keterampilan fotografi yang harus dimiliki peneliti dalam menjelaskan setiap fenomena. Hingga akhirnya seluruh data menjawab masalah yang ada dan menuju hilir sebuah kesimpulan.
3. Â Fotografi aerial
Fotografi aerial banyak dipakai untuk penelitian di lapangan. Dalam ilmu Ekologi, kamera udara (drone) sering dipakai untuk melakukan pencitraan terhadap sebuah habitat yang sukar dijangkau dengan metode jelajah. Dikhawatirkan jika ditelusuri secara jelajah maka organisme dalam populasi akan terusik sehingga data gagal dikumpulkan. Sebagai contoh pengamatan perilaku burung dalam habitatnya.
Merujuk portal National Geographic, dalam konservasi Orangutan sebagai spesies terancam punah penting untuk mempelajari keberadaan individu dalam habitat. Mempelajari pola istirahat (pembuatan sarang), makan (sebaran pohon pakan, pola makan dan sebagainya) serta bergerak (jelajah) dapat memberi petunjuk kelestariannya.
Pada tahun 2019 dalam Orangutan Nest Watch Project, penggunaan kamera termal menjadi pilihan untuk memotret habitat spesies Orangutan. Kamera termal dengan prinsip deteksi panas tubuh organisme yang ditangkap melalui gelombang inframerah dan diproses dengan thermal imaging camera. Informasi diterjemahkan dengan mengubah cahaya inframerah menjadi sinyal listrik. Gambar diproduksi dengan informasi tersebut.