Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Merawat Pakaian dan Mikrobioma Kulit

16 Juli 2023   10:23 Diperbarui: 18 Juli 2023   14:19 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jenis pakaian. Sumber : unsplash.com/Madrosah Sunnah

Beberapa jenis serat seperti rami, kapas dan poliester dibandingkan terhadap dampaknya pada mikrobioma kulit.

Selama proses produksi serat, secara intensif kapas mentah, kutikula dan kotoran dihilangkan. Sehingga menurut Gutarowska dan Michalski hal ini menyebabkan rentan kolonisasi mikroba. Sebagai akibatnya selulosa mengalami penurunan derajat polimerisasi dan rusaknya bentukan serat. Mikroba berdiam di dalam serat kain dan sangat memungkinkan pula mengolonisasi lapisan permukaan kulit manusia.

Interaksi pakaian dengan permukaan kulit bersifat mekanis, melalui gesekan dan tekanan. Menurut Hipler dan Elsner, gesekan kain dengan kulit memicu penyakit kulit keratosis follicularis dan dapat memperburuk kondisi seperti dermatitis atopic (eksim). Sedangkan tekanan memicu kerusakan superfisial dan peregangan jaringan.

Faktor lainnya terkait pewarnaan kain untuk sebagian orang yang peka terhadap bahan tertentu dapat mengiritasi kulit yang berakitbat pada dermatitis alergi.

Selain itu fisik kain juga mempengaruhi kelembaban, permeabilitas udara dan serapan panas jenis kain tertentu berhubungan dengan serat penyusunnya. Hal ini dinilai juga mempengaruhi iklim mikro di kulit, sehingga juga mempengaruhi keragaman dan keseimbangan struktur mikroba di kulit.

Penyerapan suatu zat di kulit dapat meningkatkan pH kulit sehingga mengganggu fungsi normal dan keberadaan bakteri normal kulit. Akibatnya mikroba patogen kulit akan mudah menyerang imunitas fisik ini.

Serat alam dapat memberikan nutrisi dan sumber energi bagi mikroba untuk bertahan hidup dalam bentuk karbohidrat dan protein.

Pemilihan kain sesuai dengan cuaca sangat dianjurkan. Menggantinya rutin setelah kontak dengan lingkungan dan aktivitas fisik juga sangat dianjurkan.

Terima kasih sudah membaca. Salam.

Referensi

Waturangi, D.E. 2022. Mikroorganisme dan Aplikasinya dalama Berbagai Industri. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun