Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ragam Autentik Makanan Tradisional dan Kesiapan Tampil di Pasar Global

23 Juni 2023   16:16 Diperbarui: 24 Juni 2023   09:21 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan tradisional Rendang. Sumber : unsplash.com/prananta haroun

Inovasi ini berasal dari Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan-Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTPP-BRIN). Kajian strategi penggunaan teknologi untuk meningkatkan daya saing produk kuliner tradisional Indonesia secara keseluruhan perlu dilakukan berdasarkan potensi, tantangan, dan inovasi pengembangan yang telah ada.

Kelemahan produk makanan konvensional adalah daya simpan yang tidak tahan lama. Namun, dengan teknologi pengalengan, warna dan rasa dapat dipertahankan hingga satu tahun. Makanan tradisional lebih baik dalam kemasan kaleng karena lebih mudah untuk disimpan.

Sterilisasi, proses termal, membunuh bakteri pembusuk sehingga tidak menggunakan pengawet. Mulai dengan karakterisasi bahan, proses pengalengan makanan bertujuan untuk mengetahui sifat dari masing-masing bahan yang digunakan dalam produk makanan tradisional, seperti gula dan garam sebagai pengawet alami.

Mengkaji daya tahan masakan yang dikemas dalam kaleng adalah fokus penelitian teknologi pengalengan makanan. 

Prinsip utamanya adalah mengurangi jumlah udara yang terpapar pada saat masakan dikemas ke dalam kaleng. Teknologi hampa udara menjaga suhu 121 C dan tekanan 2 atmosfer.

Bakteri dekomposer atau pengurai, mati dalam kondisi ini. Pengalengan adalah teknik pengawetan makanan dalam wadah yang tertutup rapat dan dibersihkan dengan panas. 

Untuk menjaga kualitas makanan, metode pengawetan digunakan untuk menghilangkan bahan berbahaya dan menjaga nilai gizi, cita rasa, dan daya tarik makanan.

Warisan budaya yang kaya ini adalah salah satu potensi Indonesia untuk menjadi pembedah bagi negara lain. Karena makanan tradisional memiliki banyak nutrisi yang berbeda dalam komposisinya, penelitian menunjukkan bahwa makanan menopang kesehatan. 

Namun, negara mengkhawatirkan potensi kehilangan makanan tradisional dan pengetahuan tentangnya dari generasi muda. 

Untuk memperkenalkan makanan tradisional Indonesia kepada generasi muda, berbagai upaya telah dilakukan, terutama melalui media seperti internet, media sosial, brosur, iklan, dan sebagainya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi pengalengan pada makanan tradisional harus segera dilaksanakan untuk mendorong pengembangan UMKM di sektor ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun