Jika di tempat lain biasanya disajikan dengan sambal kecap maka lain halnya dengan Tahu Bungkeng milik Pak Ukim. Tahu hangat bersanding dengan sambal tauco. Nyem!
Pak Ukim mengajak host berkeliling melihat langsung ruang belakang tempat produksi tahu. Beliau mengatakan bahan utama pembuatan tahu hanya kedelai, air dan cuka. Kedelai digiling bersama air hingga menjadi bubur kedelai.
Proses selanjutnya bubur kedelai dimasak hingga mendidih sambil diaduk. Kemudian disaring untuk memperoleh cairan susu kedelai yang terpisah.Â
Cairan tersebut ditambahkan dengan cuka sambil diaduk. Akan terbentuk dua lapisan, cairan cuka akan berada di atas. Cuka dipisahkan ke wadah berbeda dan dapat digunakan berkali-kali pada proses berikutnya.
Tahapan terakhir yakni mencetak campuran pada cetakan khusus berbentuk kotak dan akan dipadatkan dengan alat tekan pegas. Setelah memadat maka tahu siap dipotong kotak-kotak kecil dengan alat sederhana kayu yang dihubungkan dengan bilah pisau berjarak.
Alat pemotong sederhana itu dapat memotong sekaligus dengan ukuran yang sama dengan dua kali gerakan memutar sembilan puluh derajat. Tahapan terakhir yaitu merendam potongan tahu dalam air garam selama 3 menit. Tahu ditiriskan kemudian siap untuk digoreng.
Kesan yang tercipta dari perjalanan menyimak artisan tahu sumedang yaitu dedikasi dalam berusaha, komitmen mempertahankan mutu, orisinilitas bahan dan pelayanan untuk orang yang datang membeli dengan baik.
Teknik pembuatan yang konsisten, bahan berkualitas, penerus dari generasi ke generasi dengan etos kerja yang sama menjadikan Tahu Bungkeng menjadi pioner Tahu Sumedang yang popular di Indonesia.
Terima kasih sudah membaca. Salam.
Referensi dalam videoÂ