Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tempe Mendunia, Peluang?

7 April 2023   05:40 Diperbarui: 7 April 2023   05:45 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tempe. Sumber: freepik.com/Kristanti.tanti

Kontribusi Dr. Driando Ahnan Winarno mengawali ketertarikannya mengembangkan tempe pada saat studi doktoral di Amerika Serikat. Menggagas ide kreatif menggabungkan pemikiran mengenai tempe dan kanker selama 5 tahun studinya.

Di akhir masa studi, rangkuman hasil riset tempe dan kanker ini dirangkum sesuai dengan ekspektasi awal yaitu membuat kitab tempe. Luaran penelitiannya ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan infoemasi lengkap mengenai tempe.

Melalui langkahnya ini pula terbuka celah untuk mengembangkan perusahaan rintisan (startup) berbasis tempe dengan Better Nature Ltd. dengan memenangkan sebuah lomba di University of Cambridge dengan ide tempe sebagai makanan bergizi ramah lingkungan dan terjangkau. Hadiah dari lomba tersebut oleh penyelenggara ditetapkan sebagai dana pengembangan bisnis perusahaan perintis. Pada tahun 2018 sejak itu hingga saat ini perusahaan mampu bertahan dan berkembang di Inggris, Swiss, Jerman serta Uni Emirad Arab. Tempe digunakan sebagai alternatif pengganti daging bagi para vegan.

Selanjutnya dari dalam negeri, inovasi tempe beku yang digagas oleh Prof. Made Astawan, Prof Tutik Wresdiyati dan Dr. Andi Early Febrianda dalam program Matching Fund 2022 Institut Pertanian Bogor (IPB) dilansir dari detik.com. Ekspor 17,2 ton tempe beku ke Korea Selatan.

Tentu saja tempe ekspor ini telah memenuhi standar. Standar tersebut meliputi empat jenis sertifikat yang dikantongi, yakni sertifikat Hazard Analisys Critical Control Point (HACCP), izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Sertifikat Halal MUI.

Ini adalah awal untuk merambah pasar dunia dengan inovasi berbasis pangan lokal. Sebuah langkah yang harus kita apresiasi.

***

Bagaimana dengan kita? Sudahkan makan tempe hari ini? Terima kasih sudah membaca

Sumber bacaan dapat diakses satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun