5. Â Penyimpanan dalam lempengan gelatin
Paraffin cair dipadatkan dalam cawan sehingga membentuk lempengan, kemudian kultur cair bakteri diteteskan pada paraffin tersebut. Kemudian dikeringkan pada desikator vakum yang berisi bahan kimia P2O5.
Lempengan gelatin dimasukkan dalam botol steril. Botol steril disimpan dalam wadah berisi P2O5 pada suhu 4 oC.
6. Â Penyimpanan dalam kertas filter
Teknik ini serupa dengan langkah penyimpanan dalam lempengan gelatin hanya saja lempengan gelatin digantikan dengan kertas filter. Kertas filter dipotong dengan pembolong kertas. Kultur cair bakteri dicampur dengan medium susu skim 1% atau pepton 1 %.
Kemudian kultur cair bakteri diteteskan ke dalam botol steril berisi kertas filter tadi. Botol berisi bakteri dikering vakumkan dengan vacuum freeze dryer. Kemudian penyimpanan dilakukan pada suhu kulkas.
Untuk dapat digunakan kembali maka cukup mengambil kertas filter tadi kemudian menumbuhkan kembali pada medium tumbuh yang baru.
7. Â Penyimpanan dengan teknik kering beku (freeze drying)
Teknik penyimpanan ini popular pada lembaga-lembaga koleksi kultur. Jangka penyimpanan hingga mencapai puluhan tahun. Penyimpanan ini menerapkan dua prinsip yaitu pengeringan dan pembekuan.
Kultur dimasukkan dalam ampul kemudian dibekukan pada suhu -20 oC hingga -30 oC dengan dry ice. Setelah itu dilakukan proses kering beku pada alat dengan menempelkan ampul dengan cepat. Setelah selesai ampul dipotong dengan api las dan disimpan pada kotak penyimpanan.
8. Â Penyimpanan dengan teknik pengeringan cairan (liquid drying)