1. Â Penyimpanan dalam akuades steril
Penyimpanan jenis ini dengan menambahkan akua destilasi steril ke dalam medium yang telah ditumbuhi bakteri kemudian dikocok dan diambil bagian untuk dipindahkan ke akua destilasi steril yang baru.
Penyimpanan jenis ini tidak disarankan untuk penyimpanan jangka panjang. Suhu penyimpanan pada 10 oC-15 oC. Penyimpanan seperti ini sangat rawan kerusakan isolate karena suhu penyimpanan masih memungkinkan pertumbuhan bakteri lain yang tidak diharapkan tumbuh, sehingga menjadi kompetitor tumbuh.
2. Â Penyimpanan dalam minyak mineral
Metode ini dilakukan dengan menambahkan minyak mineral seperti parafin cair pada permukaan penutup tabung penyimpan bakteri 10-20 mm dari permukaan. Tujuannya memperkecil akses udara yang masuk dan menyebabkan medium pertumbuhan bakteri menjadi kering. Keringnya medium pertumbuhan akan mengakibatkan hilangnya sebagian atau keseluruhan nutrisi tersimpan.
Suhu yang disarankan pada penyimpanan jenis ini yaitu 4 oC. Namun demikian untuk metode ini juga tidak disarankan jika kultur bakteri berpindah tempat dengan transportasi yang memungkinkan adanya guncangan.
3. Â Penyimpanan dalam tanah steril
Teknik ini dapat menyimpan bakteri atau jamur mikroskopis hingga 20 tahunan. Tanah digunakan sebagai sumber nutrisi/medium pertumbuhan. Tanah kering disterilkan terlebih dahulu dengan mesin di Laboratorium kemudian dapat dipakai menyimpan bakteri dan jamur.
Keuntungan dari teknik ini relatif biaya perawatan murah, penyimpanan pada suhu ruang/tidak di kulkas, dan tidak mudah terkontaminasi dengan mikroba lain selama penyimpanannya benar.
4. Â Penyimpanan dalam manik-manik porselen
Prinsip metode sama seperti penyimpanan bahan dengan manik-manik porselen ataupun dapat dengan silica gel, yaitu menyerap udara berlebihan yang ada di sekitar objek. Manik silika disusun bertumpuk dengan kapas kemudian ditumpuk kebali dengan silika yang telah dicelupkan pada kultur cair bakteri. Penyimpanan dapat dilakukan pada suhu ruang maupun suhu 4 oC.