Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pusat Koleksi Kultur: Bagaimana Mikroba Disimpan?

15 Maret 2023   06:28 Diperbarui: 15 Maret 2023   06:57 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kultur campuran bakteri yang tumbuh pada cawan di laboratorium, bervariasi warna dan bentuk. Sumber : freepik.com/BillionPhotos

Setelah banyak mengenal dampak mikroba bagi kehidupan manusia, pernahkah terpikirkan bagaimana mengoleksi kultur mikroba hasil temuan riset. Untuk jangka pendek dan panjang agar kebermanfaatan kultur hasil temuan dapat dilanjutkan lagi untuk riset selanjutnya.

Eksplorasi keanekaragaman hayati mikroba selalu diawali dengan kegiatan isolasi dari lingkungan asal. Untuk dapat dipelajari lebih lanjut di laboratorium maka kultur yang telah diperoleh akan disimpan terlebih dahulu pada jangka waktu tertentu.

Eksplorasi Mikroba dari Alam

Sederhananya begini, kita tertarik melihat potensi bakteri laut dalam hal aplikasi sensor biologi atas keberadaan mineral emas misalnya. Tentunya kita akan pisahkan bakteri dari sampel air laut. Prosedur pemisahannya disebut isolasi. Tentunya butuh medium tumbuh, air laut adalah media tumbuh alaminya di alam.

Agar dapat dipelajari lebih lanjut maka bakteri harus ditumbuhkan pada medium laboratorium. Setelah berhasil tumbuh dalam media beberapa tahapan ditempuh seperti pemurnian bakteri yang tumbuh dalam kultur campuran menjadi hanya kultur tunggal saja.

Analoginya, kita memisahkan si A, B dan C dari kerumunan orang karena yang kita cari hanya si A, B dan C. Setelah mendapatkan si A, B dan C secara terpisah maka kita terus jaga mereka agar tidak lagi berkerumun.

Itulah yang dinamakan dengan kultur tunggal hasil pemurnian. Terpisah hanya kandidat bakteri laut dengan potensi biosensor emas tadi saja yang didapatkan. Kandidatnya bisa si A, B atau C tadi.

Bagaimana tau dia punya potensi biosensor? Tentunya ada uji-uji lanjutan yang memperkuat dugaan berkemampuan sebagai sensor biologi. Berpendar cahaya misalnya. 

Beberapa literatur menyusun uji ini dengan menyinari sinar UV jika ada cahaya berpendar dari sel maka kandidat masuk dalam kelompok bioluminacense. Bakteri berpendar akan naik ke atas permukaan laut sehingga memudahkan ketika akan diambil.

Nah, kita kembali lagi ke ulasan awal. Setelah mengetahui potensi bakteri biasanya tidak cukup sampai disitu tahapan riset seorang peneliti. Ada tahapan uji potensi selanjutnya. Jadi biasanya satu jenis bakteri potensial akan diujikan beberapa potensi untuk dapat dikatakan unggul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun