Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Keragaman Mikrobioma dan Rotasinya dalam Kehidupan

11 Maret 2023   05:33 Diperbarui: 12 Maret 2023   01:24 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mikrobioma | Gambar dari www.genome.gov via kompas.id 

Selain itu penting untuk terus berupaya memperoleh formulasi produk yang kompleks menyangkut analisis mikroba holobion (interaksi tanaman dan mikroba).

Rotasi mikrobioma di alam

Setiap makhluk hidup secara khas memiliki susunan mikrobioma tersendiri. Struktur dan komposisi mikrobioma hari demi hari dapat mengalami perubahan jumlah dan jenis.

Setiap individu manusia tidak ada yang memiliki struktur dan jumlah mikrobioma yang identik. Ahli epidemiologi terkenal, Tim Spector mengungkapkan anak kembar sekalipun hanya memiliki kemiripan komposisi mikrobioma sebesar 34 %, sisanya berbeda sesuai dengan aktivitas makan, bagaimana kebiasaan hidup dan lingkungan tempat kita tinggal.

Demikian pula struktur mikrobioma dalam tubuh hewan dan organ tanaman. Interaksi manusia pada sistem pertanian kota (urban farming) dapat diamati di lahan perumahan maupun ruang publik di taman-taman kota. Pertanian organik yang semakin di kenal masyarakat memungkinkan perpindahan mikrobioma bermanfaat dari tanaman ke manusia.

Selain itu praktik sistem pertanian yang kurang tepat pada akhirnya dapat berdampak pula pada kesehatan manusia dan keseimbangan ekosistem.

Seseorang dengan peliharaan hewan kesayangan sehat memiliki struktur mikrobioma yang berbeda dengan orang tanpa memelihara hewan. Perbedaan ini disebabkan adanya interaksi kesehariaan dengan objek hewan.

Di lain sisi, adanya interaksi antara hewan dan manusia memberi peluang terjadinya perpindahan penyakit. Sebagai contoh interaksi hewan liar dengan hewan ternak yang dilepas liar di alam dapat menjadi ancaman juga bagi kesehatan manusia.

Interaksi hewan ternak dan hewan liar dapat berdampak negatif jika diketahui satwa liar sebagai carrier penyakit hewan. Penyakit dapat berpindah dengan adanya interaksi antara manusia dan hewan ternak.

Contoh lain yaitu pada Hutan Mangrove yang merupakan habitat alami tikus. Estimasi keberadaan tikus pada petakan per hektar hutan mangrove didiami oleh 20 ekor tikus. Kita tahu bersama bahwa tikus merupakan vektor dari ratusan jenis penyakit. Bayangkan jika hutan mangrove terganggu maka bagaimana penyebaran penyakit oleh vektor tikus?

Selain hal yang telah disampaikan, gaya hidup memelihara satwa eksotik dengan alasan kegemaran juga menjadi hal yang patut diwaspadai sebagai agen pembawa berpindahnya penyakit hewan. Dengan adanya kontak fisik seperti ini penting kemudian berkesadaran terhadap personal hygiene dalam menciptakan dan mendukung kesehatan serta memaksimalkan sistem biosekuriti terhadap hewan dan tanaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun