Masyarakat perkotaan saat ini telah banyak yang hidup berkesadaran dengan pola konsumsi tanaman organik bebas pestisida. Namun tantangannya lahan terbatas yang dimiliki di rumah.
Bisnis pertanian organik menyasar konsumen perkotaan melalui berkebun pada taman dinding. Hidroponik dipahami sebagai teknik menumbuhkan tanaman pada medium air bernutrisi.
Hidroponik dapat diinstalasi pada taman dinding sehingga pemilik rumah dapat menikmati produk tanpa pestisida sendiri. Seorang biopreneur dengan bekal ilmu yang dimiliki dapat mengambil peran dengan menambah keterampilan instalasi hidroponik pada taman dinding.
Bisnis ini menawarkan pelatihan pertanian hidroponik di rumah, sekaligus jika memungkinkan dilengkapi dengan jasa instalasi perangkat pertanian hidroponik pada taman dinding. Sehingga konsumen mendapatkan kemudahan dengan kehadiran penawaran jasa seperti ini.
3. Â Perbanyakan tanaman dengan sistem kultur jaringan
Untuk bidang bisnis ini membutuhkan kesiapan dan totalitas keterampilan. Bisnis ini membutuhkan laboratorium/ruangan menyerupai laboratorium yang dapat dipakai untuk mengembangkan tanaman berbasis kultur jaringan. Suasana aseptik dikondisikan sehingga tanaman dapat tumbuh tanpa kontaminasi mikroba pengganggu.
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dari bagian-bagian tanaman seperti daun, akar dan batang. Tanaman yang sering diperbanyak seperti tanaman holtikultura (buah, sayur dan tanaman hias).
Keunggulan teknik kultur jaringan yakni perbanyakan bibit dapat dilakukan pada skala besar pada waktu singkat serta terhindar dari hama dan penyakit karena prosesnya dilakukan secara aseptik. Bisnis kultur jaringan dapat dikembangkan dengan menjual bibit unggul dengan jumlah banyak dan sehat.
4. Â Pengolahan makanan berbasis tanaman
Prospek bisnis pengolahan makanan sering menjadi idaman para biopreneur. Makanan adalah kebutuhan pokok yang tentunya selalu dibutuhkan pasar.
Beberapa diantaranya konsep bisnis yang dapat dilakukan berbasis pangan olahan fermentasi atau non fermentasi yaitu : a) makanan fermentasi (tempe, tahu, nata de coco, roti sourdough, yogurt susu kacang-kacangan, dsb); b) mi pelangi dengan pewarna alami tumbuhan; c) cincau dari daun pisang dan bunga telang (next generation cincau); c) permen herbal (jahe dan sebagainya).