Tujuan pembersihan bukan hanya untuk membersihkan, tetapi untuk merasakan kebahagiaan hidup dalam lingkungan itu.-Marie Kondo-
Beberapa waktu lalu bukan sebuah kebetulan penulis menemukan sebuah rilis artikel Kementerian Kesehatan pada Tahun 2015. Konten tulisan tersebut dirasa masih sangat relevan dengan kondisi saat ini. Status Gizi Pengaruhi Kualitas Bangsa.
Kecukupan gizi dinilai berkaitan dengan pembangunan bangsa. Tentunya sentra pembangunan sumber daya manusia. Manusia berkualitas di masa depan.
Pemenuhan gizi seimbang dan peluang olah sampah dapur
Pemenuhan gizi seimbang memperhatikan panduan konsumsi sehari-hari Tumpeng Gizi Seimbang Kemenkes RI. Dalam panduan tersebut dianjurkan konsumsi harian berimbang untuk mencapai keseimbangan gizi masyarakat.
Komponen makanan pokok 3-4 porsi, sayur 3-4 porsi dan buah 2-3 porsi, protein nabati dan hewani 2-4 porsi serta pembatasan konsumsi gula garam dan minyak. Selain itu minum air putih 8 gelas sehari, beraktivitas fisik rutin serta memantau berat badan sangat dianjurkan.
Melihat dari segi jumlah porsi sayur dan buah cukup banyak dalam konsumsi harian per orang berpeluang menimbulkan sampah domestik dari dapur. Baik dalam rumah tangga atau dapur pada gerai yang mengolah makanan untuk dijual.
Sebagian kita dengan aktivitas harian yang padat merasa kurang cukup waktu untuk mengolah sampah domestik di dapur. Namun, penting diingat bahwa satu aksi yang dilakukan dalam mengolah sampah hilirisasinya menyelamatkan bumi dari dampak kerusakan laten lingkungan.
Sependek-pendeknya pikiran tentu ada yang berpendapat "ah khan ada pengurai di tanah, nanti juga habis (baca: sampah) untuk makanan mereka". Tentu saja sepenuhnya itu kurang tepat karena sebagai manusia yang berpikir, kita dapat menangkap peluang "Dari sampah menjadi emas".
Kok jadi emas? Ya, dengan mengolah sampah dapur sendiri, kita dapat berhemat beberapa pos rutin pengeluaran bulanan. Uangnya ditabung untuk beli mas hahaha...
Ecoenzyme merupakan cairan yang terbentuk dari hasil fermentasi sampah sayur dan buah. Fermentasinya berjalan spontan, tanpa penambahan kultur starter mikroba apapun.Â
Prosesnya berlangsung selama kurang lebih 3 bulan. Untuk mempercepat proses maka sayur dan buah dipotong-potong ukuran kecil. Seminggu sekali tutup botol fermentasi dapat dibuka untuk mengeluarkan gas. Sumbangan ion ke atmosfer yang juga baik bagi bumi.
Lama banget ya panen ecoenzymnya? tentunya tidak akan terasa lama jika kita jadikan ini aktivitas harian. Setiap ada sampah kita jadikan ecoenzyme. Tidak menunggu satu wadah fermentasi panen. Beberapa manfaat ecoenzyme diuraikan sebagai berikut :
1. Ecoenzyme mencukupi kebutuhan mandi, cuci dan bebersih rumah
Mandi : odol, obat kumur, campuran shampoo, toner dan sebagainya.
Cuci : pengganti detergen dan pelembut alami, sabun cair, pencuci buah dan sayur,
Bebersih rumah : karbol lantai untuk mengepel, memoles barang rumah tangga yang sudah terlihat kusam, melancarkan saluran WC (diberikan rutin).
2. Ecoenzyme dan manfaat kesehatan manusia
Larutan detoksifikasi untuk merendam kaki dan releksasi pada orang dengan keluhan insomnia. Meredakan infeksi kulit, alergi dan luka sengatan serangga.
3. Ecoenzyme dan manfaat bagi lingkungan abiotik
Lingkungan abiotik yang tercemar dapat diremediasi dengan mengaplikasikan ecoenzyme pada tanah dan air.
4. Ecoenzyme dan aplikasinya dalam pertanian
Pemanfaatan ecoenzyme pada bidang pertanian yaitu sebagai pupuk cair. Ampas ecoenzyme juga dapat dihaluskan dan diberikan pada tanaman sebagai pupuk padat (bukan untuk tanaman di pot).
5. Ecoenzyme dan kesehatan ternak
Kontribusi bidang peternakan diantaranya ecoenzyme dapat dipakai sebagai cairan pembersih (desinfektan) kandang ternak.
Seperti yang sama-sama kita ketahui informasi tragedi peningkatan suhu udara hingga 40 oC di Eropa pada pertengahan Juli 2022. Dapat dibayangkan seperti apa kondisi saat itu, banyak korban jiwa berjatuhan terutama lansia.
Ada tiga reaksi atas kejadian yakni freeze (cenderung tidak perduli/berdiam) "ah, Eropa jauh dari sini", flight(tidak peduli dan menghindar) "Isu pemanasan global bukan urusan saya" atau fight (berbuat meskipun aksi kecil) "coba buat ecoenzyme yuk".
Tanpa berniat menggurui di hari peduli sampah ini kita mulai hal kecil dari dapur kita yuk. Daripada sampah dapur dibuang sayang, mari kita jadikan sampah menjadi emas.
Semoga bermanfaat. Terima kasih sudah membaca.
Referensi
https://www.kemkes.go.id/article/print/15021300004/status-gizi-pengaruhi-kualitas-bangsa.html diakses 20/2/2023
https://kesmas.kemkes.go.id/konten/144/0/tumpeng-gizi-seimbang-dan-10-pesan-gizi-seimbang diakses 20/2/2023
https://www.liputan6.com/regional/read/5022580/eco-enzyme-langkah-solutif-kurangi-sampah-organik-demi-pendinginan-bumi  diakses 20/2/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H