2) Kemudian oleskan dengan kuas ke permukaan baking paper atau plastic wrap,Â
3) Kultur yang telah merata diangin-anginkan hingga kering,
4) Setelah kering, simpan pada wadah kedap udara di suhu ruang.
Biasanya untuk membedakan satu dengan starter lainnya maka pecinta sourdough memberi nama kultur starter yang dibuat berdasarkan periode. Seperti nama kultur saya di bawah ini 'Rosita'.
Mengaktifkan kembali starter kering cukup mudah hanya dengan menambahkan 1-2 sendok makan air hangat. Campuran dibiarkan membentuk adonan kental dan dilakukan feeding kembali untuk siap dipakai membuat penganan kesukaan.
Setelah terbit, penulis melakukan editing bersama narasumber juga, hasilnya minor revision. Sudah saya perbaiki berkala sesuai masukan beliau. Terima kasih Mba @artijorgenson .
Hal baik yang dapat dipetik dari menjaga starter yaitu kesabaran, respek, merawat dengan kasih dan keinginan selalu berbagi. Dari sourdough saya pribadi belajar banyak tentang nilai-nilai kehidupan.Â
Demikian ulasan kali ini, terima kasih sudah membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H