Untuk membuat starter induk (mother dough) rasio yang direkomendasikan yakni 1 : 1 antara tepung dan air. Tepung yang dipakai adalah tepung terigu. Air disarankan menggunakan air mineral karena bebas dari mikroba pengganggu proses fermentasi.
Pengalaman pribadi penulis mengganti air dengan kombucha (fermentasi teh, kebetulan ada stok di rumah) dengan perbandingan yang sama. Starter induk dapat dilanjutkan untuk diberi makan (feeding). Voila, berhasil dong.
Starter diberi makan dua kali sehari. Jika sedang menjalani hari-hari yang sangat sibuk, maka starter akan dirawat seminggu sekali. Rasio pemberian makan yaitu 1 : 5 : 5 yang artinya 1 bagian starter induk : 5 bagian tepung : 5 bagian air.
Berikut link reels untuk dapat melihat proses feeding dari starter induk:
Starter kering sourdough
Kultur starter sourdough dapat disimpan dalam kondisi basah (dalam kulkas) dan ketahanannya sampai 1 bulan lebih. Namun, starter akan cenderung menjadi lebih asam. Meskipun disimpan dalam kulkas, metabolisme mikroba tetap berlangsung lambat.
Metabolisme inilah yang menyebabkan starter menjadi sangat asam jika disimpan lebih lama lagi. Produksi asam organik dari mikroba terlepas ke medium campuran tepung dan air tadi.
Jika akan disimpan lebih lama lagi dapat saja dilakukan. Pilihannya yaitu dengan mengeringkan dan menyimpan kultur starter.
Beliau berbagi cara mengeringkan starter untuk disimpan dalam jangka waktu lebih lama. Berikut uraiannya:Â
1) Starter diberi makan hingga ketinggian maksimal pertumbuhan starternya,