Pembaharuan biosida yang digunakan juga seiring perkembangan ilmu semakin beragam seperti aplikasi bacteriophage dan anti Quorum sensing.
Adapun pilihan lainnya dapat berupa senyawa asam amino tipe D (dihasilkan oleh tanaman dan mikroba). D-tirosin, D-metionin, D-leusin, D-triptopan yang ditemukan pada bakteri Staphylococcus aureus, B.subtilis dan P. aeruginosa.
Selain itu hal lain yang dapat dilakukan yaitu pelapisan cat dengan klaim produk antibakteri, pencarian agen mikroba antagonis indigenous yang berpotensi dalam pengendalian penurunan kualitas logam akibat biokorosi mikrobiologis.
Sebab Sang Pencipta menciptakan apapun di dunia ini ada gunanya. Eksplorasi untuk celah-celah penelitian selanjutnya selalu ada.. keep spirit!
Referensi
Javed M.A., Neil W.C., McAdam G., Wade S.A. 2017. Effect of sulphate-reducing bacteria on the microbiologically inuenced corrosion of ten different metals using constant test conditions. International Biodeterioration & Biodegradation,125: 73-85. http://dx.doi.org/10.1016/j.ibiod.2017.08.011
Jia R., Unsal T., Xu D., Lekbach D., Gu T. 2019. Microbiologically influenced corrosion and current mitigation strategies: A state of the art review. International Biodeterioration & Biodegradation, 137 : 42-58. https://doi.org/10.1016/j.ibiod.2018.11.007
Royani A., Hanafi M., Julistiono H., Manaf A. 2021. Korosi yang Dipengaruhi Mikrobiologi dan Teknologi Pencegahannya di Industri Minyak dan Gas. Metalurgi Majalah Ilmu  dan Teknologi, 3:135-150. http://dx.doi.org/10.14203/metalurgi.v36i3.608.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H