Para amatir hanya bisa berharap. Para Profesional mewujudkannya (Garson Kanin).
Sebagai seorang profesional, pengakuan atas kelayakan kompetensi kerja penting untuk dimiliki. Pengakuan profesionalitas ini dituangkan secara tertulis dalam sertifikat profesi.
Sertifikat kompetensi berlaku nasional dan dikeluarkan oleh lembaga kredibel dan diakui oleh Negara. Lembaga ini dikenal dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Pengakuan terhadap kompetensi profesi mengikuti Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan dikeluarkan secara resmi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Proses Sertifikasi Profesi Analis Laboratorium
Proses sertifikasi mencakup tiga aspek keahlian yaitu aspek kognisi (pengetahuan), afeksi (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Dilansir dari Portal BNSP tercatat 2073 LSP terdaftar tersebar di seluruh Indonesia untuk berbagai bidang kerja profesional.
Tidak jarang bidang kerja analis menjadi satu dari beberapa profil lulusan Program Sarjana di Perguruan Tinggi Indonesia, tentunya disesuaikan dengan bidang ilmu masing-masing.
Untuk bidang ilmu Biologi sendiri berdasarkan academiccourses terdapat dua belas (12) kepeminatan yang dapat disertifikasi yakni: Â 1) biologi kelautan, 2) biologi manusia, 3) biologi sel, 4) genetika, 5) ilmu hewan, 6) mikrobiologi, 7) neuroscience, 8) biologi lingkungan hidup, 9) biosains, 10) bioteknologi, 11) botani dan 12) ekologi.
Sertifikasi oleh BNSP bidang analis mikrobiologi dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Laboratorium Penguji Indonesia (LSP-TELAPI) yang berlokasi di Bandung. Proses asesmen dilakukan oleh asesor dan ditentukan oleh pihak BNSP.
Kompetensi Bidang Analis Mikrobiologi
Adapun 7 Kompetensi analis mikrobiologi berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 347 Tahun 2015 tentang penetapan SKKNI bidang jasa pengujian laboratorium diuraikan seperti di bawah ini :
1. Berpartisipasi dalam keselamatan kerja di laboratorium
2. Menyediakan media kultur
3. Melakukan pemeriksaan mikroskopis
4. Melakukan teknik aseptik
5. Melakukan pengujian mikrobiologi
6. Memelihara dan mengendalikan persediaan bahan dan alat serta lingkungan kerja
7. Mengolah dan menginterpretasi data
Manfaat, Biaya Uji Kompetensi dan Dokumen Pendaftaran
Dikutip dari lsp-telapi.org ketika seorang pekerja dinyatakan profesional, maka sejumlah manfaat secara pribadi akan diperoleh, seperti : 1) pengakuan atas pengetahuan, kemampuan dan sikap kerja, 2) meningkatkan rasa percaya diri, 3) peluang kerja yang lebih besar, 4) sertifikat diakui secara nasional, 5) jenjang karir yang lebih jelas, 6) meningkatkan motivasi kerja
Bagaimana dengan biaya uji kompetensi, besaran biaya dibebankan pada pemohon dan disesuaikan dengan kompetensi kebidangan yang akan diujikan. Cakupan biaya meliputi biaya uji kompetensi, penggunaan Tempat Ujian Kompetensi (TUK) dan penerbitan sertifikat kompetensi.
Lokasi uji kompetensi bidang analis laboratorium dilakukan pada 27 lokasi ujian dengan 19 asesor berbagai bidang dan 28 skema uji. Untuk uji kompetensi analis mikrobiologi sendiri terrdiri dari 7 skema unit/aspek pengujian seperti yang telah dijabarkan diatas.
Penerimaan peserta uji dilakukan berdasarkan verifikasi berkas yang masuk ke LSP-TELAPI. Dengan ketentuan berkas seperti di bawah ini :
1. Formulir APL-01 permohonan sertifikasi kompetensi terkini
2. Fotokopi ijazah terakhir
3. Fotokopi sertifikat pelatihan yang terkait dengan unit yang diuji
4. Log book yang disetujui/disahkan oleh atasan langsung sebanyak minimal 20 kali pengujian
5. Pas foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak tiga (3) lembar menggunakan pakaian resmi (untuk laki-laki menggunakan dasi)
6. Surat pengalaman kerja (jika ada)
7. Bukti portofolio (jika  ada)
Dokumen permohonan dilengkapi dan dikirim ke sekretariat Jalan Padasuka Atas No. 233, Kota Bandung. Pertanyaan lebih lanjut dapat disampaikan secara online melalaui surat elektronik email  dengan alamat lsptelapi.bandung@gmail.com dan admin@lsptelapi.org
Sebagai rekomendasi bagi pembaca dari lintas bidang yang berminat dalam kepengurusan sertifikasi profesi dapat menjadikan situs dalam referensi sebagai acuan. Kemudian menentukan terlebih dahulu LSP yang bersesuaian dengan bidang masing-masing, spirit... spirit.. spirit...!
Tidak ada kata terlambat, berbenahlah untuk menuju profesional ya.
Referensi
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 347 Tahun 2015
https://www.academiccourses.co.id/sertifikat/biologi
