Dengan memasukkan nomor FNCC, nomor aksesi ataupun nama mikroba pada kotak pencarian yang terlebih dahulu membaca katalog. Biaya untuk kultur yang disediakan yaitu Rp. 400.000,-/isolat untuk tujuan penelitian dan pendidikan sedangkan sedikit berbeda untuk kepentingan industri/komersial harga yang diberikan sebesar Rp. 500.000,-/isolat.
Selain distribusi koleksi kultur mikroba layanan lainnya pada pusat studi ini yakni penyimpanan biakan mikroba di dalam ampul dan pelatihan penyimpanan biakan mikroba.
5. Selain 4 tempat diatas, penulis melakukan korespondensi dengan pihak IPBCC, dari komunikasi pribadi tersebut melalui email diperoleh info 18 tempat yang menyediakan koleksi kultur dan terdaftar di World Data Center for Microorganism (WDCM). Total ada 22 tempat koleksi kultur yang terdaftar di Indonesia. Secara lengkap bisa pembaca akses di  https://ccinfo.wdcm.org/browse?type=Country berdasarkan filter negara di dunia.
Nah, sekarang sudah tidak bingung lagi khan ya? Sebenarnya masih banyak tersedia layanan distribusi mikroba namun belum terdaftar WDCM.Â
Seperti pengalaman penulis pernah mendapatkan isolat dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh dan Balai Budidaya Perikanan Air Payau (BPBAP) Aceh serta banyak tempat lainnya yang memungkinkan.
Alur pemesanan produk mereka masih manual namun sudah terstruktur dengan baik. Kita harus datang langsung dan menanyakan katalog dan cara pemesanan koleksi kultur sesuai kebutuhan.
Demikian informasi ini dibuat untuk memudahkan pembaca semua yang membutuhkan demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Terima kasih sudah membaca.
ReferensiÂ
Semua sumber telah terlampir dalam badan artikel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H