Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menelusuri Jejak Bakteri Toleran Panas Asal Kawasan Geotermal Indonesia

24 Januari 2023   12:19 Diperbarui: 24 Januari 2023   14:09 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bakteri toleran panas dan enzim

Enzim sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengandung arti molekul protein yang kompleks yang dihasilkan oleh sel hidup dan bekerja sebagai katalisator dalam berbagai proses kimia di dalam tubuh makhluk hidup. Keuntungan menggunakan enzim sehingga teknologi ini banyak dilirik yaitu dapat dipakai kembali.

Enzim bakteri dapat diperoleh dengan terlebih dahulu membiakkan bakteri. Setelah itu proses perbanyakan dilakukan untuk mendapatkan massa yang sesuai dengan jumlah enzim yang dibutuhkan.

Penulis mengajak pembaca mendiskusikan kembali temuan pustaka bakteri termofil kawasan geotermal di Indosnesia. Sejak awal ekplorasi bakteri family Bacillaceae selalu ditemukan dalam setiap penelusuran di lapangan. Hal ini disebabkan secara teori kelompok ini paling tahan pada kondisi ekstrim suhu tinggi.

Kemampuan adaptasi Bacillaceae pada suhu tinggi di lingkungan didukung oleh spora yang menyelimuti sel pada lapisan terluar dikenal dengan endospora. Bagian inilah yang mendukung penuh bertahan hidup kelompok ini di kondisi ekstrim. Sedangkan enzim stabil pada suhu tinggi dapat disebabkan karena peningkatan ikatan hidrogen dan salt bridge pada protein penyusun enzim. Selain itu dapat dikarenakan perbedaan jenis asam amino penyusun protein enzim toleran panas dibandingkan dengan bakteri yang tidak tahan suhu tinggi.

Berdasarkan uji in vitro di laboratorium potensi enzim hidrolitik seperti amilase, lipase, protease, selulase dan kitinase dihasilkan dari metabolisme bakteri ekstrim ini. Spesialnya, enzim yang diisolasi dari bakteri toleran panas lebih adaptif terhadap suhu, sehingga pada aplikasinya kerusakan enzim pada suhu tinggi dapat sedikit ditoleransi oleh produk enzim yang dihasilkan.

Aplikasi enzim sendiri dikenal pada berbagai bidang seperti bahan pada pembuatan obat dan kosmetik, pengelohan limbah (bioremediasi dan biodegradasi), pangan, industri dan sebagainya.

Keragaman bakteri di alam memberikan sebuah sudut pandang berbeda kepada kita semua tentang makna hidup, dimana kemampuan bertahan hidup dan selalu menyumbangkan hal baik dan dapat bermanfaat untuk kebaikan masyarakat luas.

Referensi

https://www.its.ac.id/news/2022/11/01/kenali-pemanfaatan-energi-panas-bumi-melalui-geothermal-goes-to-campus/

Lischer, K., Putra, A.B.R.D., Guslianto B.W., Avilla, F., Sitorus, S.G., Nugraha, Y., Sarmoko. 2022. Short Communication : The Emergence and Rise of Indigenous Thermophilic Bacteria Exploration from Hot Spring in Indonesia. Biodiversitas 21(11):5474-5481. DOI: 10.13057/biodiv/d211156

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun