Suatu siang yang yang sangat panas di kantor karena AC ruanga mati suri. Biasanya seh langsung datang ke karyawan yang ngurusin semua masalah rumah tangga kantor.
Niko : “ Dee, kamu bisa gambar gak?”
Dee : “Bisa tapi jelek.”
Niko : “ Coba sekarang gambar manusia purba”.
(Masih dalam keadaan kepanasan dan setengah sadar menanggapi maunya Niko)
Dee : “ Ok, kamu pergi dulu kalau gitu”.
Niko : “Yoh”.
Niko pun keluar ruanganku yang sedingin sauna. Mikir dan mikir neh otak nerjemahin maunya niko nyuruh gambar manusia purba dan spesifik Sangiran. Googling lah di laptop dan menemukan gambar-gambar rekonstruksi manusia purba sangiran. Dengan gak yakin bisa gambar tangan mulai memegang pensil dan sibuk mencari penghapus. Beberapa menit kemudian memotret hasil gabaran dan mengirimkan ke Niko melalui aplikasi Whatsapp.
Ccccllllliiinggg.....................
Niko : “Dee kalau manusia purba sangiran gimana?”
Dee : “ aku bisanya nyontek gambar di internet dan pemanasan gambar flintstone ko”
Niko : “Coba lagi deh dee”
Dee : “ ok deh ko”
Tangan sibuk menggeser kursor dan mata mulai melihat-lihat gambar manusia purba sangiran.
Cccllliiiiingggg ....cccclllllliiiiiiinnngggggggggggg.................................
Niko : “ jossss de”
Niko pun kembali keruanganku dengan secarik kertas berisi kolom-kolom yang harus digambar sesuai dengan maksudnya.
Niko : “ Bagus dee terus digambar sama Ike ya”
Masih dengan raut muka bengong aku langsung manggut-manggut mengiyakan maunya niko. Aku pun gak sadar klo punya bakat terpendam menggambar si “early man” sangiran ala ala tanganku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H