Mohon tunggu...
Dian Kustiawan
Dian Kustiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Publik UMMI SUKABUMI

Mahasiswa, VO,and announcer,

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Zero Stunting dan Aksi Gizi

28 Agustus 2024   11:59 Diperbarui: 25 September 2024   12:39 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa UMMI Sosialisasikan Zero Stunting dan Aksi Gizi 

 

Penulis : Dian Kustiawan, Selvi Apriliani dan Dini Rachmadyanti 

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Sebanyak 15 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi dari berbagai jurusan melaksanakan KKN tematik dengan tema "New Zero Stunting" di Kecamatan Gegerbitung Desa Buniwangi pada tanggal 13 Agustus hingga 21 September 2024. "New Zero Stunting merupakan inovasi bagi mahasiswa ." Program percepatan penurunan stunting melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang salah satu penerapannya melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kelompok 24 ini didampingi oleh DPL (Dosen Pendamping Lapangan) ibu Ika Sofia Rizqiani, S.Pd.I., M.S.I

Permasalahan stunting yang terjadi di Indonesia telah mencapai status membahayakan generasi penerus bangsa. Satu dari tiga anak kecil di Indonesia menderita stunting, hal ini sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak di masa emas. Beberapa faktor penyebab seperti tinggi badan ibu, kurangnya asupan gizi pada ibu hamil, gizi buruk pada anak, penyakit anak dan kurangnya pemahaman orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan normal anak juga turut berkontribusi terhadap terjadinya stunting.

Penelitian menunjukkan bahwa ketika stunting terjadi, perkembangan motorik anak terganggu sehingga perkembangan otak anak tidak maksimal. Selain itu, hambatan juga dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan afektif anak. Dampak jangka panjang dari stunting erat kaitannya dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia, seperti peningkatan risiko penyakit tidak menular, rendahnya kecerdasan, dan stunting di usia dewasa.

Permasalahan penghambatan merupakan permasalahan yang perlu segera diatasi, karena semakin tinggi angka penghambatan di tingkat nasional maka akan semakin mempengaruhi eksistensi dan daya saing Indonesia di masa depan. Berdasarkan hal tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengembangkan kegiatan inovasi untuk mempercepat penurunan stunting dengan meluncurkan program Mahasiswa Peduli Stunting yang terintegrasi melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN-T) di perguruan tinggi khususnya Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

Mengusung tema tematik KKN-T "New Zero Stunting" dan untuk mewujudkan Jabar Zero New Stunting, kelompok KKN Desa Buniwangi Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi melakukan beberapa upaya preventif untuk menurunkan angka stunting, diantaranya dengan tetap melakukan upaya pencegahan pada generasi muda.

Tim mahasiswa KKN T Universitas Muhammadiyah Sukabumi memilih remaja karena remaja merupakan tahap paling awal dari segalanya. Remaja merupakan calon orang tua dan berperan penting dalam melahirkan generasi berkualitas di masa depan. Di sisi lain, ibu hamil juga menjadi sasaran terhambatnya upaya preventif. Wanita hamil adalah calon orang tua sejati. Menambah pengetahuan tentang stunting bagi anak di masa depan merupakan komitmen untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas, sehingga kami berencana untuk menghubungi MTs dan MA Assolahiyah.

Langkah sosialisasi pertama yang dilakukan siswa adalah dengan mengunjungi sekolah MTs dan MA Assolahiyah. Kegiatan yang dilakukan diawali dengan senam kelompok yang diikuti oleh seluruh kelas yang berkumpul di lapangan utama dari kelas 7 dan 10. Setelah selesai kegiatan senam bersama, selanjutnya para mahasiswa bekerjasama dengan Puskesmas Gegerbitung memberikan tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri di berikan 1 tablet untuk seluruh siswi MTS dan MA. 

Kegiatan selanjutnya adalah pemaparan materi aksi  gizi dan upaya pencegahan stunting di kelas 7 dan 10 yang diikuti total 70 siswa. Alasan kami memilih kelas 7 dan 10 berdasarkan rekomendasi dari guru MTs dan MA Assolahiyah. Teknis pelaksanaan kegiatan ini adalah menggabungkan dua kelas dalam satu ruangan. Materi yang disampaikan berkaitan dengan pola gaya hidup umum remaja yang mungkin mempengaruhi stunting di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun