"Kami sudah menduganya. Anak-anak membereskannya malam ini."
"Maksud Mayor?"
"Ibu, dalam sebuah perjuangan, harus ada yang berkorban dan dikorbankan. Taruno sudah memutuskan untuk mengorbankan teman-teman dan tanah tumpah darahnya sendiri kepada musuh. Ini tak dapat ditolerir. Ia pengkhianat. Pengkhianat harus menjadi tumbal dalam perjuangan ini."
"Tapi Mayor..."
"Kami sudah lama mencurigai hal ini, Ibu. Kehidupan Taruno jauh lebih mewah dibandingkan masyarakat kita. Hari ini hanya sebagai pemicunya saja. Kebetulan banyak saksi yang melihat Taruno menunjukkan keberadaan Bapak Kita kepada Belanda."
***
Esok hari tersiar dua kabar di desa kecil itu. Bapak Kita kembali pulang meskipun sekujur tubuhnya penuh luka. Di ujung desa, Taruno tertembak dengan sebuah luka menganga bekas  peluru di dadanya. Ia harus menjadi tumbal dalam perjuangan ini, menjadi tumbal karena pengkhianatannya terhadap negerinya sendiri.
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community dengan judul : Inilah Hasil Karya Peserta Event Fiksi Hari Pahlawan
Silakan bergabung di Grup Fiksiana Community