Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Tiga Fotografer "Keroyok" Sepasang Pengantin!

4 Maret 2016   10:34 Diperbarui: 4 Maret 2016   11:14 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bunyi handle pintu yang diputar, mengembalikan roh ke tubuh saya, dan menyadarkan saya masih berpijak di bumi. Pintu terbuka, dari dalam muncul ibu sang pengantin. Beliau menyambut saya dan mempersilakan masuk.

Setelah duduk, saya lalu menyerahkan dua album foto yang saya bawa. Mungkin karena sudah bosan melihat empat album foto yang terletak di atas meja tamu, maka album yang saya bawa itupun tidak lagi menarik perhatiannya. Sayapun jadi kehilangan kata-kata untuk membuka percakapan, sementara keringat mulai terasa membasahi tubuh saya.

Namun di saat yang tepat seorang bapak keluar dari ruangan keluarga dan masuk ke ruangan tamu. Beliau adalah bapak mertua dari si ibu. Saya bangun dan menyalami beliau sambil menyapa, karena saya sudah mengenal beliau sejak masih di kampung. Melihat kami ngobrol, si ibuk lalu masuk meninggalkan kami berdua. Si Bapak rupanya melihat album yang barusan saya bawa, lalu mengambil dan membukanya.

Baru saja dia melihat halaman pertama, dia langsung berkomentar: "Lho kok beda ya isi albumnya?" sambil terus membuka halaman demi halaman, sambil melontarkan komentar positifnya. Selesai halaman terakhir, dia kembali melihat ke halaman pertama, masih dengan komentarnya yang cukup menenteramkan hati, sehingga suasana tadi yang terasa gerah dan berkeringat, berangsur adem... Alhamdulillah...

Tak lama si ibu kembali kedepan sambil membawa minuman. Belum selesai si ibu meletakkan minumannya, si bapak sudah berkomentar lagi. "Lihat deh, albumnya beda dengan yang itu..." katanya sambil menunjuk ke album yang terletak di atas meja. Si ibu nampaknya jadi penasaran juga, lalu mengambil album saya yang satu lagi dari dalam tas, dan lalu membukanya.

Senyum yang mengembang yang diiringi dengan celetuk dan komentarnya saat melihat hasil karya saya itu, semakin membuat suasana semakin adem di hati. Berdua mereka saling bertukar komentar, sementara saya hanya mendengarkan dengan senyum simpul sambil sesekali menimpali.

 

Artikel ini juga dipost di Blog diankelana.web.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun