Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Tiga Fotografer "Keroyok" Sepasang Pengantin!

4 Maret 2016   10:34 Diperbarui: 4 Maret 2016   11:14 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru saja saya dan Buyung sampai di pinggir jalan depan rumah, seorang cewek berjalan ke arah kami membelakang berjalan mundur, sambil jeprat jepret memotret rombongan pengantin pria yang berjalan menuju rumah pengantin wanita tempat kami tadi berada.

“Ada saingan nih Yung…” kata saya ke Buyung yang berjalan di samping saya, sambil mulai beraksi mengabadikan rombongan yang datang.

“Iya, nih…!” jawabnya sambil berjalan mendekati pengantin pria.

Saya berfikir cepat, bagaimana mengabadikan rombongan pengantin pria yang baru datang ini dengan baik, tapi dari posisi yang berbeda dari kedua saingan saya itu. Agar foto kami nanti tidak dibilang foto copyan, karena sama semua! Maka ketika kami beraksi, kelihatanlah tiga fotografer dengan peralatan yang sama, kamera sama-sama Nikon, lensa zom 28-70mm, lampu kilat utamanya sama-sama Metz 60 CT, lampu kilat penyeimbang yang berada di atas kamera untuk fill in pun sama, yaitu lampu kilat Metz  30 BCT, yang di kalangan fotografer lebih dikenal sebagai lampu kodok.

Saat penghulu datang, acarapun segera dimulai. Kami bertiga mencari posisi sesuai dengan pengalaman dan insting kami masing-masing, agar bisa mengabadikan acara sakral ini dengan baik. Saya langsung menempati tempat strategis yang telah saya amati saat melakukan observasi tempat acara, waktu datang pagi tadi.

Acara pernikahan berlangsung khidmat. Alhamdulillah saya mendapatkan sudut pemotretan yang bagus, sehingga tidak ada yang terlewatkan. Walau harus diselilingi dengan perasaan agak panik ketika film di kamera saya habis saat ijab Kabul! Dan dengan gerak cepat penuh ketegangan menggulung film yang sudah terpakai dan menggantinya dengan film baru. Saat mendebarkan yang membuat keringat  mengucur deras… fuhhhh

Selesai akad nikah, kami punya waktu istirahat hingga zuhur. Dimana nanti setelah itu akan dilangsungkan acara resepsi untuk para tamu undangan. Saat istirahat itu saya manfaatkan untuk merancang dan mengancar-ancar kira-kira seperti apa pemotretan yang dapat saya dan kedua teman lainnya lakukan, untuk mendokumentasikan resepsi perkawinan yang dilaksanakan di rumah pengantin perempuan, yang pelaminannya di ruang tamu.

Sehingga agak sedikit menyulitkan untuk bergerak bebas dalam melakukan pemotretan dan keterbatasan dalam mengabadikan foto grup keluarga kedua pengantin, begitu juga saat mengabadikan teman-teman pengantin yang ingin semuanya serentak bergabung berfoto bersama kedua pengantin. Anda tentu bisa membayangkan dan membandingkan besarnya ruang tamu rumah dibanding dengan pelaminan yang berada di gedung pertemuan yang luas.

Saling mengalah dan bergantian mengambil foto adalah hal yang kami lakukan. Bayangkan saja, untuk satu momen foto yang sama, kami tiga orang harus bergantian mengabadikannya. Sehingga dapat dibayangkan, film di kamera kami berisi foto yang sama!

Setelah resepsi pernikahan usai, kami bareng pamitan kepada tuan rumah dan kedua pengantin, lalu pulang ke rumah masing-masing. Sepanjang jalan antara rumah pengantin dan studio saya, yang saya tempuh cukup dengan berjalan kaki, saya berfikir keras. Bagaimana menyajikan foto-foto yang baru saja kami abadikan kepada keluarga pengantin. Bisa dipastikan bahwa foto-foto kami semuanya nyaris sama, khususnya yang di pelaminan dan yang di kamar pengantin, karena kami mengabadikan pengantin pada posisi dan situasi yang sama secara berganti. Ada semacam keinginan untuk menyimpan saja foto yang saya abadikan. Toh nanti teman yang dua orang itu juga akan menyerahkan fotonya.

Hari ketiga setelah acara, saya singgah ke rumah pengantin. Rencana saya mau meminta undangan bekas acara kemarin untuk mengambil data yang ada di undangan tersebut. Nama pengantin dan yang lain-lainnya. Karena saya lupa memintanya sebelum acara berlangsung atau saat acara sudah selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun