Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Kit Rose Luncurkan Novel Perdananya

28 November 2010   06:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:14 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kit Rose, Kompasianer yang belakangan ini jarang menampakkan diri di Kompasiana, bikin kejutan. Rupanya menghilangnya Kit Rose dari Kompasiana karena tengah mempersiapkan tetralogi novel karangannya.

Buku pertama hasil karya Kit Rose berjudul Melukis Langit itupun kemarin resmi di luncurkan. Peluncuran ini diadakan di Bukafe 324, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Peluncuran buku yang dihadiri oleh mayoritas Kompasianer yang baru saja mengikuti perayaan Ulang Tahun ke-2 Kompasiana di MU Cafe, Sarinah, Thamrin.Dilangsungkan dengan penuh canda tawa, sebagai ungkapan keakraban antara sang penulis yang saat itu jadi “bintang”.

Peluncuran dan bedah buku ini di buka Jimmo Morison, kompasianer yang juga sudah lama tak muncul di Kompasiana. Sedang pembedahnya adalah Nuraziz, kompasianer yang sore kemerin itu juga di juluki Camat Planet Kenthir oleh Engkong Ragile.

Namun sebelumnya Iing Hermawan, dari Pensil. Penerbit yang meluncurkan buku ini, memberikan sambutan dan mengisahkan bagaimana liku-liku terjalinnya hubungan segitiga antara Jimmo Morison sang penggagas, Kit Rose si penulis dan Pensil sebagai Penerbit.

Awalnya bermula dari ke tidak sengajaan, ketika pada suatu saat Jimmo mengunjungi Bukafe 324, toko buku yang berada dalam lingkaran Penerbit Pensil, juga menyediakan kafe kecil untuk para pelanggannya. Karena disamping menjual, Bukafe juga menyediakan penyewakan buku untuk mereka yang hanya sekadar mencari referensi atau keperluan lainnya.

Saat itu Jimmo mencari sebuah buku, dari perkenalan dan diskusi yang nampaknya intens itu akhirnya berujung pada hubungan yang lebih nyata. Yaitu menerbitkan sebuah buku, dan itulah Melukis Langit, sebuah novel tetralogi hasil tulisan tangan Kit Rose.

Dari membaca buku itu pulalahkita akan tahu siapa nama asli Kit Rose, dan berapa usia sebenarnya. Usia yang diakuinya di status FB maupun Kompasiana 60 tahun. Ingin tahu? Silakan baca sendiri dari bukunya.

Pembedah kedua, yang dilangsungkan setelah shalat magrib dan menikmati MI Rawon Syetan adalah Buanergis Muryono, kompasianer yang juga seniman.

Buku kedua Kit Rose yang berjudul Cahaya, rencananya akan di luncurkan sekitar Desember. Ancar-ancar lokasinya di sekitar jembatan Suramadu, Surabaya.

Anda sudah bosan membaca ulasan saya? Kalau gitu kita lihat saja foto-foto suasana peluncurannya yang sederhana namun penuh keakraban sambil lesehan...

[caption id="attachment_77479" align="aligncenter" width="578" caption="Jimmo Morison, sang penggagas diterbitkannya Novel Kit Rose, membuka acara peluncuran."]

1290926032377918161
1290926032377918161
[/caption] [caption id="attachment_77480" align="aligncenter" width="484" caption="Iing Hermawan mewakili penerbit "]
12909261752027258854
12909261752027258854
[/caption] [caption id="attachment_77481" align="aligncenter" width="488" caption="Nuraziz, Kompasianer yang membedah buku Melukis Langit"]
12909262621288565869
12909262621288565869
[/caption] [caption id="attachment_77483" align="aligncenter" width="552" caption="Kit Rose Mengurakan bagaimana perjalanan proses kreatifitasnya dalam menulis Melukis Langit"]
1290926440732864844
1290926440732864844
[/caption] [caption id="attachment_77482" align="aligncenter" width="616" caption="Suasana peluncuran yang di lakukan sambil lesehan"]
1290926359196859790
1290926359196859790
[/caption] [caption id="attachment_77484" align="aligncenter" width="609" caption="Keakraban diantara kompasianer Budi Van Boil, DK dan Edi Sembiring"]
1290926645773768067
1290926645773768067
[/caption] [caption id="attachment_77485" align="aligncenter" width="609" caption="Herman Hasyim, tengah menanggapi buku Melukis Langit"]
12909267621475374322
12909267621475374322
[/caption] [caption id="attachment_77486" align="aligncenter" width="548" caption="Buanergis Muryono, Membedah sisi lain dari buku Melukis langit pada sesi kedua"]
1290926896403278215
1290926896403278215
[/caption] [caption id="attachment_77487" align="aligncenter" width="534" caption="Ahmad Syekhu, kompasianer yang juga peresensi buku, menyampaikan tanggapannya"]
1290927039890024754
1290927039890024754
[/caption] [caption id="attachment_77488" align="aligncenter" width="548" caption="Menerima doorprize dari Engkok Ragile"]
1290927159752202462
1290927159752202462
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun